Buntut Pengumuman PSBB Total, Saham Indonesia Diperkirakan Anjok Sekira Rp300 Triliun

11 September 2020, 14:03 WIB
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. /ANTARA/

PR BEKASI - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali akan diberlakukan di DKI Jakarta pada Senin, 14 September 2020 mendatang menimbulkan reaksi beragam.

PSBB yang dinumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada Rabu malam, melalui siaran pers, segera menjadi perbincangan hangat hingga kini.

Diketahui bahwa pengumuman itu membuat kerugian di pasar keuangan, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menilai keputusan Anies tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam.

Baca Juga: Dituding Jadi Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi, Donald Trump Klaim Lindungi Putra Mahkota Saudi

Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah juga menyatakan hal serupa, menurutnya pengumuman PSBB itu membuat saham Indonesia menjadi rontok.

"Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan yang begitu bombastis dan dramatis oleh Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu," ujar Said dalam Raker Banggar DPR RI di Jakarta, Jumat, 11 September 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Said, perkirakan saham menjadi rontok sekira Rp300 triliun dan akibatnya kegiatan korporasi terganggu dan kelangsungan usaha sektor ritel terhambat.

Baca Juga: Ahli Virologi Jepang Temukan Virus Besar Misterius yang Dapat Jelaskan Evolusi Sel Tubuh Manusia

"Kalau korporasi hancur maka ritel hancur," ujar Said.

Dampaknya, menurut Said, kini Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki tantangan berat untuk menstabilkan pasar keuangan serta mengembalikan kepercayaan diri para pelaku pasar.

"Ini lah tantangan berat OJK dan BI," ucapnya.

Baca Juga: Kapendam III Siliwangi Tepis Kabar Perekam Video Tank Tabrak Gerobak dan Motor sedang Diburu TNI

Pihak BI serta pemangku kepentingan diharapkan terus berkoordinasi dengan baik dalam menjaga sektor keuangan dari dampak pandemi COVID-19.

"Kami harap Gubernur BI menjaga stabilitas di sektor keuangan. Kita khawatir upaya yang dilakukan Gubernur BI sia-sia bagi kita semua kalau tidak di antara kita koordinasi yang baik di semua lini," kata Said.

Sementara itu, pada Kamis pagi, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot tajam ke bawah level psikologis 5.000 yaitu pukul 9.25 WIB melemah 191.87 poin atau 3.73 persen ke posisi 4.957.5.

Baca Juga: Dukung Keputusan Anies Baswedan, DPR Yakin PSBB Total Bisa Pulihkan Kembali Ekonomi

"Berdasarkan index sampai hari ini, index angka ketidakpastian akibat pengumuman Gubernur DKI, sehingga pagi tadi indeks sudah di bawah 5.000." kata Said***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler