Merger Bank Syariah Dimulai 2021, Ma'ruf Amin: UKM Tidak Perlu Khawatir untuk Dapatkan Modal

28 Oktober 2020, 06:36 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin /Instagram /@kyai_marufamin/

PR BEKASI - Penggabungan tiga bank syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bertujuan untuk memperkuat ekosistem keuangan dan ekonomi Indonesia

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 27 Oktober 2020, pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Menurut Ma'ruf Amin, khususnya di bidang syariah, penggabungan ini akan menjadikannya mampu bersaing di tingkat global.

Baca Juga: STNK Mati Dua Tahun Akan Diblokir, Polda Metro Jaya Beri Penjelasan

"Dalam rangka memperkuat kelembagaan keuangan syariah di dalam negeri dan meningkatkan partisipasi Indonesia dalam perekonomian syariah global, Pemerintah saat ini telah memulai penggabungan tiga bank yang dimiliki Himbara," kata Ma'ruf Amin.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidato kunci pada web seminar tentang "Potensi Ekonomi Syariah Pascapandemi" secara virtual dari Jakarta pada Selasa, 27 Oktober 2020 hari ini.

Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa khusus di bidang keuangan syariah, Indonesia selama ini telah memiliki ekosistem lengkap melalui berbagai regulasi dan kebijakan.

Unsur lainnya adalah pelaku usaha dan potensi jumlah penduduk Islam yang dapat mendukung keberadaan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri.

Baca Juga: Pengadaan Vaksin Covid-19 Dinilai Terburu-buru, Jokowi: Semua Kejar-kejaran

Namun, Ma'ruf Amin menilai masih ada beberapa kekurangan yang membuat keuangan syariah di Indonesia belum beroperasi secara optimal.

"Seperti, belum optimalnya peran lembaga keuangan syariah besar yang dapat menjadi jangkar bagi lembaga keuangan syariah lainnya, lalu belum masifnya keberadaan lembaga keuangan mikro syariah sebagai lembaga yang melayani masyarakat paling bawah," kata Ma'ruf Amin menjelaskan.

Selain merger bank syariah milik negara itu, Ma'ruf Amin  juga mengatakan bahwa Pemerintah akan memperbanyak lembaga keuangan ultra mikro dan mikro yang bersifat syariah.

Seperti pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) syariah.

Baca Juga: Tak Ingin Rakyat Indonesia Jadi Kelinci Percobaan, Fadli Zon Tolak Suntik Vaksin November Mendatang

"Dengan adanya berbagai kebijakan tersebut, tidak ada alasan kekhawatiran dari beberapa pihak bahwa rencana merger beberapa bank syariah milik Pemerintah itu akan menutup akses UKM dalam mendapatkan permodalan," katanya.

Menurutnya, justru dengan penggabungan bank-bank syariah tersebut, Pemerintah menyediakan ekosistem keuangan syariah yang lengkap mulai dari jangkauan permodalan paling kecil hingga besar.

Sementara, tiga bank syariah yang telah menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA) adalah Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

Diketahui, penggabungan ketiga bank syariah tersebut diharapkan dapat selesai awal 2021 dan mulai beroperasi pada bulan Februari 2021.

Baca Juga: Erick Thohir Kembali Angkat Relawan Jokowi Jadi Komisaris, Joman: Masih Banyak Copet-copet BUMN

​​​​​​​Ma'ruf Amin menegaskan bahwa merger tersebut dapat memperkuat potensi perbankan di Indonesia dengan potensi kenaikan aset bank syariah mencapai Rp390 triliun pada tahun 2025 mendatang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler