Bicara Soal Lapangan Kerja, Airlangga Hartarto Akui Pemerintah Berjuang Keras Tangani Pengangguran

8 November 2020, 13:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. /

PR BEKASI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui pemerintah masih memiliki tantangan untuk menekan jumlah pengangguran di Indonesia.

Sebab, pandemi Covid-19 menambah jumlah pengangguran sebanyak 2.67 juta menjadi 9.77 juta orang pada Agustus 2020.

Imbasnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 melonjak menjadi 7.07 persen. Realisasi itu naik dari posisi Agustus 2019 yang sebesar 5.23 persen.

Baca Juga: Menangi Pilpres AS 2020, Mantan Intelijen Arab Saudi: Joe Biden Akan Kecewakan Warga Palestina

"Nah ini, tekanan kita memang di lapangan kerja, di mana lapangan kerja ini jumlah pengangguran masih sekitar 5 persen," kata Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada Kamis, 5 November 2020.

Selain dari sisi jumlah pengangguran, ia menuturkan jumlah pekerja informal atau tidak tetap di Indonesia masih tinggi.

Belum lagi, angkatan kerja baru tahun 2021 yang akan datang diperkirakan mencapai 2.9 juta orang tahun ini, sehingga menambah ketat persaingan lowongan pekerjaan.

Baca Juga: Polres Metro Bekasi Siap Dukung Gotong Royong Bekasi Tanggap Banjir

"Juga terkait yang masuk ke lapangan kerja, tahun ini 2.9 juta orang, ada 1.7 juta orang lulus perguruan tinggi dan 1.3 juta orang adalah lulusan SMK yang perlu dicarikan jalan keluar untuk memperoleh lapangan kerja," ucapnya.

Menurutnya, salah satu jalan keluar penciptaan lapangan kerja adalah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Lewat UU tersebut, pemerintah menyederhanakan proses berusaha sehingga harapannya bisa mendatangkan banyak investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: Fakta Kamala Devi Harris, Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama AS Ternyata Keturunan India dan Jamaika

"Satu yang akan didorong dalam UU Cipta Kerja, agar mereka untuk bekerja dipermudah dan mereka untuk masuk ke sektor usaha juga disimplifikasi," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan pengangguran disebabkan pandemi Covid-19. Ia menjelaskan TPT tertinggi tercatat di DKI Jakarta, yakni 10.95 persen. Sementara, TPT terendah berada di Sulawesi Barat sebesar 3.32 persen.

"Dampak pandemi Covid-19 jauh lebih tajam di kota," ujarnya.

Baca Juga: Komandan Inggris Tewas, Berikut Sejarah Pertempuran Berdarah yang Tandai Peringatan Hari Pahlawan

Kemudian, Suhariyanto memaparkan jumlah angkatan kerja naik 2.36 juta orang menjadi 138.22 juta orang. Namun, jumlah orang yang bekerja pada Agustus 2020 turun 0.31 juta orang menjadi 128.45 juta orang.

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler