Jadi yang Terbaik di Asia Tenggara, PLN Dinilai Sukses Dukung Pelaksanaan Ekonomi Rendah Karbon

- 10 Juli 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi petugas PLN.*
Ilustrasi petugas PLN.* /Dok. RRI

PR BEKASI - Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru saja meraih prestasi membanggakan sebagai perusahaan terbaik di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.

Kategori tersebut adalah perusahaan yang dinilai mampu meraih kesuksesan dalam tranformasi sistem energi dan dekarbonisasi, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh World Benchmarking Alliance (WBA).

Dikutip dari Instagram @pln_id oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, PLN juga terpilih menjadi 1 dari 50 perusahaan kelistrikan di dunia dalam kategori tersebut.

Baca Juga: Telkomsel Siapkan Paket Data dengan Harga Terjangkau untuk PTKI 

Perusahaan-perusahaan tersebut terpilih dari 450 perusahaan energi dunia yang dinilai memiliki pengaruh terhadap pencapaian target Perjanjian Pakta Paris untuk memperlambat perubahan iklim dan berperan penting dalam upaya tercapainya energi rendah karbon yang mendorong transisi ke ekonomi rendah karbon.

Pemeringkatan WBA Climate and Energy Benchmark dilakukan dengan menggunakan metodologi Assessing low-Carbon Transition (ACT).

Metode tersebut biasa digunakan untuk menilai kesiapan suatu organisasi dalam transisi ke ekonomi rendah karbon yang dilihat dari aspek strategi pengelolaan perubahan iklim, model bisnis, investasi, operasi, dan pengelolaan emisi gas rumah kaca.

Keberhasilan yang diraih PLN mendorong semangat PLN yang mengusung era baru dalam #TransformasiPLN.

Baca Juga: Penting, Simak 11 Poin Penjelasan MUI Terkait Biaya Sertifikasi Halal 

"Ini menjadi salah satu bukti komitmen kami untuk terus mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam penyediaan listrik di Indonesia," tulis PLN di Instagram resminya @pln_id.

Dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 43,85 Gigawatt (GW), PLN berkomitmen untuk meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) dari 12 persen di tahun 2018 menjadi 23 persen di tahun 2025.

PLN telah memiliki kebijakan dan strategi terkait mitigasi perubahan iklim dan telah membentuk unit organisasi khusus untuk pengelolaan mitigasi dan adaptasi iklim. Hingga bulan Mei 2020, kapasitas pembangkit EBT di Indonesia mencapai 7.963 Megawatt.

Baca Juga: Bonus Demografi 2030 Kian Dekat, Ida Fauziyah Sebut Mayoritas Lulusan Ketenagakerjaan SMP ke Bawah 

Saat ini, dalam program green transformation, PLN memperkenalkan model-model bisnis baru yang mendukung strategi PLN dalam pemenuhan target EBT dan mitigasi perubahan iklim.

PLN juga rutin melaporkan hasil inventarisasi emisi gas rumah kaca melalui laporan kerberlanjutan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PLN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x