“Efisiensi ini yang menjadi ganjalan terbesar dari PT PLN. Karena apa? Karena menurut saya banyak yang tidak efisien, termasuk dalam perjanjian PPA, juga perjanjian jual beli energy,” kata Deddy.
Menurutnya, hal tersebut membebani PT PLN karena skema PPA mayoritas adalah take or pay.
“Padahal ketika demand turun ya, listrik yang dijual sedikit, mereka tetap bayar pada kuota tertentu. Itu kan banyak merugikan, jadi itu harus ditinjau lagi,” kata Deddy menambahkan
Selain itu, Deddy juga meminta agar pemerintah mau melakukan pain sharing. Sehingga, kerugian akibat krisis tidak hanya ditanggung oleh PLN sendiri.
Baca Juga: BEM SI Turun Lagi ke Jalan, Polisi Tutup Jalan ke Istana Merdeka, Berikur Rute Pengalihannya
Ia juga mencatat bahwa PLN harus segera mencari solusi atas kelebihan pasokan akibat banyaknya industri yang tutup selama pandemi COVID-19 seperti yang terjadi di Bali.
Jika tidak segera diatasi, menurut Deddy, akan terjadi pemborosan energi tentu saja akan merugikan PLN sendiri.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: DPR