Network
PR BEKASI – Minat terhadap pasar modal masih meningkat di berbagai kalangan, bahkan tidak sedikit yang mempelajari mengenai hal tersebut agar dapat memahami cara berinvestasi.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang pun membagikan sejumlah tips berinvestasi.
Dalam acara seminar Capital Market Summit & Expo 2020, Kamis, 22 Oktober 2020, dia memberikan tips mengenai cara berinvestasi yang aman di pasar modal bagi para investor, khususnya para investor pemula.
Baca Juga: Marak Teori Konspirasi Soal Vaksin, Ormas Islam dan MUI Diminta Bantu Sosialisasi Vaksin Covid-19
"Pertama adalah, investor harus memperhatikan setiap pengumuman yang diterbitkan oleh bursa. Hal ini dapat dengan mudah diakses di website bursa," ujar Kristian Sihar Manullang, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
"Selain itu, memerhatikan keterbukaan informasi dan kondisi fundamental dari emiten," ucapnya menambahkan.
Selanjutnya, para investor juga harus memerhatikan informasi yang diberikan oleh bursa, melalui notasi khusus maupun aktivitas pergerakan pasar yang tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA).
Baca Juga: Kunjungan PM Jepang ke Indonesia, Rachmat Gobel: Itu Bisa Perkuat Struktur Ekonomi Nasional
Berdasarkan data dari BEI, sepanjang tahun 2020 telah terjadi 62 UMA. Sedangkan, pada tahun 2019 terjadi 85 UMA, dan terjadi 57 UMA pada tahun 2018 lalu.
Kristian Sihar Manullang menuturkan bahwa investor pun harus selalu menjaga kerahasiaan nama pengguna (username) dan kata sandi (password), khususnya akun online trading.
Kemudian, melakukan penggantian kata sandi dari akun tersebut secara berkala.
Baca Juga: Naruto Dikabarkan Mati, Para Fans Ajak Warga Desa Konoha Takziah hingga Perempuan Ini Menangis
"Jangan lupa menuliskan informasi alamat email pada pembukaan rekening efek, dan aktif melakukan pengkinian data apabila ada perubahan," ucapnya.
"Selalu melakukan verifikasi atas trade confirmation yang dikirim anggota bursa pada hari yang sama, dan selalu melakukan verifikasi atas laporan rekening efek dan dana yang dikirimkan setiap bulan oleh anggota bursa," tutur Kristian Sihar Manullang menambahkan.
Secara berkala, investor juga harus melakukan pemantauan atas efek yang dimiliki, melalui aplikasi AKSes.
Baca Juga: Libur Panjang dan Cuti Bersama, Menhub Memprediksi Kepadatan Kendaraan Akan Terjadi pada Akhir Bulan
AKSes KSEI Mobile adalah sebuah aplikasi, yang memudahkan investor untuk melacak semua portofolionya. Mulai dari saham, reksa dana, obligasi, hingga kas yang dimiliki dalam Rekening Dana Nasabah (RDN).
Selain itu, investor harus memastikan bahwa konfirmasi transaksi dan laporan rekening efek bulanan, dikirimkan oleh bagian kustodian, dan bukan sales.
"Ini sering masalah, kalau itu dulu disampaikan kepada sales, dari sales baru kepada nasabah," ucap Kristian Sihar Manullang.
Baca Juga: Hari Santri Nasional, Anies Baswedan Jelaskan Peran Penting Santri bagi Kemerdekaan Indonesia
Dia menambahkan, investor harus melakukan deposit dana untuk transaksi saham, hanya melalui RDN atas nama investor.
Investor pun perlu waspada, apabila memperoleh penawaran investasi di pasar modal yang menjanjikan keuntungan yang pasti.
Serta, tidak memberikan kuasa transaksi kepada pegawai perusahaan efek anggota bursa.
Baca Juga: Rencana Nginep Liburan Panjangnya Ditunda Dulu, Satpol PP Tak Beri Izin Penyewaan Vila di Bogor
"Terakhir, lapor kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau bursa, apabila melihat atau mengetahui atau mengalami adanya produk-produk, atau praktek investasi yang mencurigakan." tutur Kristian Sihar Manullang.***
