Salahkan Anies Penyebab Ekonomi Bobrok, Rizal Ramli: Sri Mulyani Kian Lihai Cari Kambing Hitam

- 26 Oktober 2020, 11:16 WIB
Kolase Rizal Ramli (kiri) yang menyebut Sri Mulyani (kanan) meyalahkan kebijakan PSBB Ketat oleh Anies Baswedan (tengah).
Kolase Rizal Ramli (kiri) yang menyebut Sri Mulyani (kanan) meyalahkan kebijakan PSBB Ketat oleh Anies Baswedan (tengah). /Instagram rizalramli.official /Instagram smindrawati /Dok. Pikiran Rakyat

“Trennya agak melemah lagi sesudah adanya PSBB," ucap Sri Mulyani saat memberi pemaparan dalam Capital Market Summit & Expo 2020 yang diselenggarakan secara virtual.

Walau Hanya diberlakukan selama empat pekan, menurut Sri Mulyani, PSBB ketat itu dinilai membuat pemulihan ekonomi tertahan. 

“Di bulan September karena dua minggu terakhir dilakukan adanya kenaikan jumlah Covid-19, terutama di daerah DKI yang kemudian menyebabkan kita melakukan pengetatan kembali, memberikan dampak yang terlihat dari sisi mobilitas aktivitasnya menjadi melemah kembali," ucapnya.

Dalam kesempatan lain, Rizal Ramli juga mengkritisi Sri Mulyani terkait utang negara yang terus membludak akibat bunga yang terlalu tinggi.

Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri karena Positif Covid-19, PM Bulgaria Boyko Borissov Tetap Jalankan Tugasnya

"Banyak yang gak ngerti kenapa si Menteri Keuangan terbalik dapat hadiah, sederhana kok, misalnya bung Johnny Plate Dirut bank, dia pasang plang, yang mau minjem bunganya 15 persen, saya dateng ke pak Johnny, saya mau minjem dan mau bayar bunga 17 persen selama 10 tahun, pak Joni langsung senang angkat saya, ajak main golf kasih hadiah macem-macem, as simple as that," ucapnya.

Tidak ada menurutnya Menteri Keuangan negara lain yang dapat hadiah macam-macam karena mereka pelit.

"Mereka datang ke bank ke pa Johnny, bisa gak pak Joni 13 persen aja, Itu yang dilakukan Menteri Keuangan Singapura, Jepang, sama Cina kalau minjem, bukannya lebih mahal," ucapnya.

"Dampaknya itu besar sekali, kalau selisih bunga 2 persen, minjem 10 miliar dolar doang, 10 tahun bunga ber bunga, tambahan bunganya bisa nambah sepertiganya, tiga miliar dolar, yang bayar buntutnya rakyat kita juga," tutupnya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x