Merger Bank Syariah Dimulai 2021, Ma'ruf Amin: UKM Tidak Perlu Khawatir untuk Dapatkan Modal

- 28 Oktober 2020, 06:36 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin /Instagram /@kyai_marufamin/

Namun, Ma'ruf Amin menilai masih ada beberapa kekurangan yang membuat keuangan syariah di Indonesia belum beroperasi secara optimal.

"Seperti, belum optimalnya peran lembaga keuangan syariah besar yang dapat menjadi jangkar bagi lembaga keuangan syariah lainnya, lalu belum masifnya keberadaan lembaga keuangan mikro syariah sebagai lembaga yang melayani masyarakat paling bawah," kata Ma'ruf Amin menjelaskan.

Selain merger bank syariah milik negara itu, Ma'ruf Amin  juga mengatakan bahwa Pemerintah akan memperbanyak lembaga keuangan ultra mikro dan mikro yang bersifat syariah.

Seperti pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) syariah.

Baca Juga: Tak Ingin Rakyat Indonesia Jadi Kelinci Percobaan, Fadli Zon Tolak Suntik Vaksin November Mendatang

"Dengan adanya berbagai kebijakan tersebut, tidak ada alasan kekhawatiran dari beberapa pihak bahwa rencana merger beberapa bank syariah milik Pemerintah itu akan menutup akses UKM dalam mendapatkan permodalan," katanya.

Menurutnya, justru dengan penggabungan bank-bank syariah tersebut, Pemerintah menyediakan ekosistem keuangan syariah yang lengkap mulai dari jangkauan permodalan paling kecil hingga besar.

Sementara, tiga bank syariah yang telah menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA) adalah Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

Diketahui, penggabungan ketiga bank syariah tersebut diharapkan dapat selesai awal 2021 dan mulai beroperasi pada bulan Februari 2021.

Baca Juga: Erick Thohir Kembali Angkat Relawan Jokowi Jadi Komisaris, Joman: Masih Banyak Copet-copet BUMN

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x