Sebut FPI Hadir karena Dua Ormas Islam Besar Jauh dari Rakyat, Pandji: Masyarakat Suka FPI

20 Januari 2021, 21:02 WIB
Pandji Pragiwaksono. /Twitter/@pandji

PR BEKASI – Komika sekaligus Aktor Indonesia, Pandji Pragiwaksono mengatakan banyak masyarakat menyukai Front Pembela Islam (FPI) karena mereka sering memberikan bantuan pada masyarakat kecil.

Dirinya mengatakan, FPI selalu membantu keluarga yang tidak mempunyai cukup uang untuk menyekolahkan anaknya.

Hal tersebut diketahui oleh Pandji Pragiwaksono dari seorang Sosiolog bernama Thamrin Amal Tomagola.

“Dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian gak bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari channel YouTube Pandji Pragiwaksono, Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Langka! Salju Benar-benar Turun di Gurun Sahara, Mengapa Bisa? Begini Penjelasannya

Pandji Pragiwaksono menambahkan, surat yang dibuat oleh FPI tersebut akhirnya dapat membantu keluarga tersebut menyekolahkan anaknya.

“Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi menolong warga gitu,” katanya.

Pria yang dikenal setelah membawa acara “Kena Deh!” di era tahun 2000-an tersebut mengatakan masyarakat lebih menyukai FPI karena Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terlihat jarang turun untuk membantu masyarakat.

“FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhammadiyah) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat,” kata Pandji Pragiwaksono.

Baca Juga: Viral! Video Jack Ma Muncul Lagi Usai Hilang secara Misterius Setelah Kritik China, Ini Katanya

Selain itu, dirinya mengatakan pintu para ulama FPI selalu terbuka bagi masyarakat yang sedang kesusahan.

“Kata Pak Thamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh gak kesitu, warga justru ke FPI,” kata pria yang hobi bermain basket tersebut.

Pandji Pragiwaksono kemudian menilai pembubaran FPI oleh pemerintah merupakan tindakan yang percuma karena dipastikan para simpatisan FPI akan membentuk kembali organisasi masyarakat (ormas) dengan nama yang berbeda.

“Ngebubarin itu percuma, karena nanti akan ada yang lain lagi, Front Pejuang Islam atau lainnya,” katanya.

Baca Juga: Akhirnya! Nobita dan Shizuka Akan Segera Menikah di Stand by Me Doraemon 2 pada Februari Mendatang

Dirinya menambahkan jika pemerintah tidak ingin FPI aktif, maka yang harus dilakukan adalah pemerintah harus ada saat masyarakat sedang membutuhkan sehingga mereka tidak akan meminta bantuan pada ormas

“Bubarin FPI itu gampang tapi ga menyelesaikan masalahnya karena FPI menyediakan bantuan ketika rakyat lagi butuh selama elu gak kasih bantuan ketika rakyat lagi butuh, maka rakyat akan cari ormas lain untuk dapat bantuan,” katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan FPI sebagai organisasi terlarang pada 30 Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Risma Buatkan KTP untuk Gelandangan, Mardani: Seharusnya Fokus Perbaiki Basis Data Penerima Bansos

Pemerintah beralasan karena FPI telah bubar secara hukum karena belum memenuhi izin persyaratan sebagai ormas yang habis sejak 2019.

Selain itu, FPI juga telah melakukan tindakan yang dianggap merugikan masyarakat sehingga Pemerintah menetapkannya sebagai organisasi terlarang.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler