Scarlett Johanson Ajak Industri Hiburan Hollywood Tarik Diri dari HFPA

10 Mei 2021, 05:45 WIB
Scarlett Johanson memerankan film Black widow /

PR BEKASI - Scarlett Johanson secara lantang menyuarakan keresahannya dan mendesak pelaku industri di Hollywood untuk mundur dan menentang Hollywood Foreign Press Association (HFPA) hingga asosiasi itu melakukan reformasi yang lebih stabil.

Pemain aktor dari film Marvel Studio yang tayang pada tahun 2021 dengan judul Balck Widow,  Scarlett Johanson menjadi aktor utama sebagai Black Widow mwnjadi seorang mata-mata bagi S.H.I.E.L.D sekaligus avengers.

Selain Scarlett, beberapa pelaku industri lainnya di Hollywood juga mengeluarkan pernyataan yang senada di antaranya Amazon Studio, Netflix, dan Time's Up menentang rencana reformasi HFPA yang baru.

Baca Juga: Viral Aksi Pria Rela Ditendang Kemaluannya jika sang Sahabat Sembuh dari Kelumpuhan, Tidak Untuk Ditiru

Variety mengatakan beberapa kebijakan yang terdapat dalam rencana reformasi HFPA di antaranya menimbang ulang menambahkan anggota dengan kulit berwarna, sehingga pembatasan pemberian hadiah ataupun pembayaran untuk anggota yang bekerja pada komite HFPA.

Scarlett Johanson mengatakan ia sering menarik diri dari konferensi pers yang dilakukan oleh HFPA karena kerap diberikan pernyataan yang seksis, oleh karena itu, Scarlett Johanson mengajak industri hiburan untuk menarik diri bekerjasama dengan HFPA hingga ada reformasi yang baik di asosiasi.

"Sebagai aktor yang mempromosikan film, salah satu kegiatan yang dinantikan tentu wawancara bersama wartawan dan juga menghadiri ajang penghargaan. Tapi di masa lalu ini artinya aktor harus melalui semua itu menghadapi pertanyaan hingga komentar seksis para anggota HFPA yang juga hampir terhitung ke arah kekerasan seksual. Inilah alasan saya untuk waktu yang lama menolak ikut wawancara dengan konfrensi pers mereka," ungkap Scarlett Johanson dengan tegas.

Baca Juga: Nekat Gelar Malam Takbiran Bisa Berujung Pidana, Polisi Beberkan Penyebabnya

Scarlett Johanson merasa geram karena standar itu akhirnya harus diterima oleh industri Hollywood dalam waktu yang lama.

Menurut Scarlett Johanson semakin banyaknya hal aneh di HFPA ini merupakan momen yang tepat untuk aktor dan industri menarik diri dari kerjasama bersama asoisasi.

"Jika tidak ada perubahan fundamental dari dalam organisasi itu, saya percaya bahwa inilah saat yang tepat menarik diri dari HFPA dan memfokuskan serta menguatkan kesatuan industri kita menjadi lebih utuh," kata Scarlett Johanson.

Baca Juga: Serang Warga Palestina saat Tarawih di Masjid Al Aqsa, Ternyata Ini Rencana Israel di Hari Lebaran Nanti

Sementara itu, Amazone Studio juga menentang HFPA menyebutkan mereka sangat berharap adanya perubahan yang signifikan dari HFPA jika ingin bekerja sama melakukan Golden Globe setiap tahunnya.

"Kami sudah tidak lagi bekerja dengan HFPA sejak isu ini meningkat. Seperti para pelaku industri lainnya kami tentang menunggu resolusi yang signifikan sebelum menjalankan untuk maju bersama lagi," ungkap juru bicara Amazone Studio.

Sebelumnya pada Jum'at, 7 Mei 2021 lebih dari 100 orang yang bergerak di bidang publisis menyampaikan kritiknya tentang HFPA.

Baca Juga: Soal Bipang Ambawang, Ketua MUI Sindir Jokowi: Besok-besok Jangan Endorsemen Lagi

Mereka juga menarik diri untuk dihari musim penghargaan di tahun 2022 yang melibatkan HFPA jika organisasi itu tidak melakukan perubahan mendasar terutama dengan kebijakan baru yang tidak mendukung keragaman dan perbedaan.

Masalah HFPA muncul pada Februari 2021, setelah LA Times mengungkapkan investigasi dalam dua dekade terakhir. Tidak ada satupun anggota HFPA yang berkulit hitam.

Investasi itupun mengungkapkan organisasi telah membayar sejumlah besar uang kepada anggota untuk bertugas di komite dan menerima pelajaran sampah yang mewah.

Baca Juga: Buka Bersama Rayakan Kehamilan Aurel Hermansyah, Ashanty Malah Salah Fokus ke Rambut Atta Halilintar

Lalu pada April 2021, HFPA kembai menimbulkan kontroversi ketika terungkap bahwa pemimpinnya kala itu Phil Berk, telah mengirim email kepada anggota yang menyebut Black Lives Metter sebagia  " gerakan kebencian" ynag akhirnya berujung pada pencopotan Phil Berk dari HFPA. ***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler