PR BEKASI – Arawinda Kirana mengungkap tentang kecantikan perempuan menjelang momen Hari Kartini 2022.
Kini kita tengah memperingati Hari Kartini 2022 yang jatuh pada hari ini atau hari lahir RA Kartini, 21 April.
Menurut Arawinda Kirana, setiap kecantikan yang dimiliki perempuan tidak mesti harus sesuai dengan stereotip tertentu.
Baca Juga: Bocoran Lengkap One Piece 1047, Tinju Raksasa Luffy Hancurkan Pulau Onigashima dan Wano Kuni
"Kecantikan adalah hal yang unik, otentik dan orisinal," ujar peraih Piala Citra 2021 tersebut.
Namanya meroket usai menjadi pemeran utama film “Yuni” yang sukses di kancah internasional, salah satunya di Toronto International Film Festival.
Meski mendapat prestasi tampil di depan kamera, ia mengaku memiliki mimpi yang ingin diraihnya yakni sebagai sinematografer atau sutradara.
Baca Juga: Asal-usul dan Resep Muhalabia Vegan, Hidangan Penutup Arab Saudi setelah Berbuka Puasa
"Sebenarnya hati saya itu ada di membuat cerita, membuat visual naratif, menyuarakan mereka yang merasa tidak punya suara," katanya.
Arawinda baru-baru ini mengaku mengalami stereotip tentang kecantikan itu yakni bahwa perempuan disebut cantik karena alasan tertentu.
Ia lahir dengan rambut keriting dan kulit gelap, kedua ciri itu diyakini bukan merupakan standar kecantikan bagi sebagian orang.
Baca Juga: Mudik 2022: Ada Aturan Tambahan Satgas Covid-19 untuk Anak-Anak
Terkait pengalamannya dalam dunia seni peran, ia mengaku sering tidak diterima kasting, hal itu disebabkan warna kulitnya.
"Dulu saya suka (sering) tidak diterima kasting, tapi sekarang sudah mulai banyak pergerakan representasi bahwa semua tekstur rambut dan warna kulit punya kecantikan masing-masing," katanya.
Berkaitan dengan kecantikan, kini ia turut mengampanyekan bahwa setiap perempuan memiliki kecantikannya sendiri.
Baca Juga: Cek Fakta, Ibas Putra SBY Dikabarkan Terlibat Kasus Minyak Goreng, Simak Faktanya
Kampanyenya itu ternyata mendapat respons positif dari warganet, dikutip Pikiran-rakyat.Bekasi.com dari laman ANTARA.
"Ternyata orang suka dengan keunikan dan identitas individual kita," ujarnya.***