“FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhammadiyah) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat,” kata Pandji Pragiwaksono.
Baca Juga: Viral! Video Jack Ma Muncul Lagi Usai Hilang secara Misterius Setelah Kritik China, Ini Katanya
Selain itu, dirinya mengatakan pintu para ulama FPI selalu terbuka bagi masyarakat yang sedang kesusahan.
“Kata Pak Thamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh gak kesitu, warga justru ke FPI,” kata pria yang hobi bermain basket tersebut.
Pandji Pragiwaksono kemudian menilai pembubaran FPI oleh pemerintah merupakan tindakan yang percuma karena dipastikan para simpatisan FPI akan membentuk kembali organisasi masyarakat (ormas) dengan nama yang berbeda.
“Ngebubarin itu percuma, karena nanti akan ada yang lain lagi, Front Pejuang Islam atau lainnya,” katanya.
Baca Juga: Akhirnya! Nobita dan Shizuka Akan Segera Menikah di Stand by Me Doraemon 2 pada Februari Mendatang
Dirinya menambahkan jika pemerintah tidak ingin FPI aktif, maka yang harus dilakukan adalah pemerintah harus ada saat masyarakat sedang membutuhkan sehingga mereka tidak akan meminta bantuan pada ormas
“Bubarin FPI itu gampang tapi ga menyelesaikan masalahnya karena FPI menyediakan bantuan ketika rakyat lagi butuh selama elu gak kasih bantuan ketika rakyat lagi butuh, maka rakyat akan cari ormas lain untuk dapat bantuan,” katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan FPI sebagai organisasi terlarang pada 30 Desember 2020 lalu.