Nichkhun 2PM Hingga Miss Universe Kecam Kondisi Terkini diThailand

- 19 Oktober 2020, 10:22 WIB
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengangkat ponsel mereka sebagai lampu selama unjuk rasa anti-pemerintah di Monumen Kemenangan di Bangkok pada hari Minggu. Inset: Penyanyi K-pop Thailand-AS Nichkhun Horvejkul dari boy band Korea Selatan 2PM berpose saat konferensi pers di Hong Kong, 9 Maret 2012.
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengangkat ponsel mereka sebagai lampu selama unjuk rasa anti-pemerintah di Monumen Kemenangan di Bangkok pada hari Minggu. Inset: Penyanyi K-pop Thailand-AS Nichkhun Horvejkul dari boy band Korea Selatan 2PM berpose saat konferensi pers di Hong Kong, 9 Maret 2012. /AFP

Nichkhun bukan satu-satunya selebriti yang angkat bicara. Amanda Obdam, Miss Universe Thailand yang baru saja dinobatkan, mengambil foto seorang pengunjuk rasa di Instagram yang mendorong polisi anti huru hara yang menggunakan perisai mereka.

"Sebuah gambar mengatakan seribu kata," tulis model Thailand-Kanada itu. 

Menurutnya, tugas seorang polisi adalah melindungi masyarakat, bukan merugikan masyarakat.

Suara itu semakin keras minggu ini. Mantan ratu kecantikan lainnya, tokoh TV Maria Poonlertlarp, mengatakan dalam sebuah video di Facebook bahwa perlakuan terhadap pengunjuk rasa sama sekali tidak adil.

Baca Juga: Tidak Percaya Covid-19, Influencer Kebugaran Ini Bagikan Pesan Menyentuh Sebelum Wafat Terinfeksi

Dia menjadi lebih vokal sejak hilangnya aktivis pro-demokrasi Thailand Wanchalearm Satsaksit pada Juli, yang diculik dari jalanan Kamboja tempat dia tinggal di pengasingan.

"Orang-orang telah dibungkam karena berbicara tentang standar ganda dan penyalahgunaan kekuasaan," katanya sambil menangis, beralih antara bahasa Thailand dan Inggris.

"Kami mengalami banyak ketidakadilan yang terjadi di Thailand selama beberapa dekade, berjuang melawan pemerintah kami untuk demokrasi," tambahnya.

Duduk di samping Maria dalam video itu adalah pasangannya Wannasingh Prasertkul, seorang presenter televisi yang orang tuanya adalah bagian dari gerakan mahasiswa yang menyaksikan pembantaian pada tahun 1976 oleh pasukan royalis di Bangkok.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x