PR BEKASI – Sejak awal diketahui kemunculan virus Corona lebih rentan menyerang masyarakat di usia lanjut usia.
Namun setelah munculnya berbagai varian baru Covid-19 selama gelombang kedua pandemi, membuat anak-anak dan remaja kini lebih berisiko terinfeksi dibandingkan sebelumnya.
Sebuah laporan mengungkap bahwa anak usia 0 hingga 19 tahun banyak yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus corona di India. Laporan tersebut menyebut anak-anak dianggap sebagai penyebar varian baru covid-19.
Dokter anak senior, Arun Shah menerangkan bahwa pandemi virus corona di tahun 2020 dan 2021 yang berkembang akhir-akhir ini cukup berbeda.
Pada tahun ini, sebagian besar anak-anak dan orang usia muda sangat berisiko terinfeksi dibandingkan gelombang pertama pandemi.
Saat ini, virus dipercaya memiliki kemampuan melekat yang lebih tinggi dan anak-anak menjadi sasaran utamanya.
Bahkan dokter Arun sering mendapatkan pasien anak-anak yang menunjukkan gejala virus Covid-19.
Baca Juga: Tak Mau Oplet Si Doel Ditukar Roll Royce, Rano Karno: Tahi Lalat Dijual Masih Laku
Beberapa gejala virus Covid-19 yang terindikasi pada anak-anak, termasuk demam tinggi, diare, nyeri perut, kelelahan dan lemas.
Namun yang mengejutkan yakni terkadang anak tersebut terbukti positif Covid-19 secara klinis, namun menurut laporan, RT-PCR justru negatif.
Senada dengan Arun Shah, Dokter Preetha Joshi, menyarankan semua orang harus mewaspadai gejala varian baru Covid-19 asal India pada anak, terutama bagi orang tua yang memiliki anak di rumah.
Jika anak mengalami demam dan anggota keluarga lainnya tidak memiliki gejala apa pun, maka orangtua harus berasumsi bahwa anak tersebut positif Covid-19.
Baca Juga: Pengemudi Pajero Sport Miliki SIM dan STNK Kekaisaran Sunda Nusantara saat Kena Tilang Polisi
Sedangkan orang tua atau anggota keluarga yang tidak menunjukkan gejala saat itu adalah infeksi yang paling umum.
Mulailah mengobati anak dari demam dengan obat antivirus seperti parasetamol.
Jika demam anak berlanjut sampai lebih dari 2 hari, maka anak harus melakukan tes RT-PCR atau usap hidung.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Times of India, gejala virus corona yang paling terlihat pada anak adalah pilek dan batuk.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kamis, 6 Mei 2021 untuk Wilayah Bekasi, Depok, dan Bandung
Sedangkan, gejala lainnya adalah sakit perut. Jagalah tubuh anak tetap terhidrasi untuk membantu meringankan gejala yang dideritanya.
Adapun dua tanda infeksi virus corona Covid-19 yang harus diwaspadai dan butuh penanganan medis segera, termasuk:
1. Anak positif Covid-19, karena ada anggota keluarga yang positif Covid-19 sehingga kondisi ini disebut Covid-19 akut atau anak itu baru terinfeksi virus corona.
Pada kasus ini, biasanya anak mengalami batuk dan pilek. Tapi, anak-anak dengan penyakit penyerta bisa mengembangkan gejala yang lebih parah, seperti sesak napas sehingga butuh rawat inap.
Baca Juga: Hukum Itikaf di Malam Lailatul Qadar bagi Wanita, Begini Rukun dan Hal yang Membatalkannya
2. Gejala terlihat 4 minggu setelah anak tertular virus corona atau ada anggota keluarga yang positif Covid-19.
Kondisi ini disebut sindrom Kawasaki yang menyebabkan munculnya ruam, demam, kemerahan pada mata, lidah, tangan, dan kaki.
Pantau kesehatan anak selama sebulan, karena sindrom ini berbahaya dan segera cari bantuan medis bila anak mengalami gejala sindrom Kawasaki.***