Mitos atau Fakta: Makan Nasi Hangat Bisa Sebabkan Diabetes, Lebih Baik Nasi Dingin?

15 Mei 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi nasi putih. Benarkah terlaalu banyak makan nasi putih dapat menyebabkan diabetes? /Pixabay

PR BEKASI - Sebagian orang beranggapan bahwa nasi hangat sangat berbahaya bagi tubuh karena disebut bisa menyebabkan diabetes.

Alasannya karena nasi hangat dianggap lebih tinggi kadar gulanya dibandingkan dengan nasi dingin.

Kebanyakan orang selalu melakukan kebiasaan untuk mendinginkan terlebih dahulu nasi sebelum dimakan demi menghindari penyebab diabetes. Namun apakah hal tersebut mitos atau fakta?

Baca Juga: AS Dukung Israel, Anggota Kongres Keturunan Palestina Ini Kecam Keras Pernyataan Joe Biden 

dr. Verawati Sudarma, M.Gizi, Sp.GK sebagai Spesialis Gizi Klinis dalam video YouTube LifestyleOne, menjelaskan bahwa nasi hangat yang bisa menyebabkan diabetes adalah mitos.

Faktanya, nasi hangat dan nasi dingin memiliki kadar karbohidrat maupun gula darah yang sama.

Nasi dingin didapatkan dengan mengangkat nasi yang masih hangat kemudian didiamkan beberapa saat agar nasi tersebut tidak terlalu panas.

Jika hal tersebut yang Anda lakukan, maka kadar gula dan karbohidrat dalam nasi hangat dan nasi dingin akan sama.

Baca Juga: Etnis China di Indonesia Terbanyak di Dunia, Herman Khaeron: Jangan Jual Kedaulatan dengan Dalih Investasi 

Kecuali jika nasi tersebut didiamkan dalam lemari pendingin atau kulkas selama 24 jam maka akan mengurangi kadar indeks glikemik atau kadar gula.

"Itu adalah mitos baik nasi panas maupun air dingin, itu kadar karbohidratnya sama ternyata. Ada sesuatu yang berada pada nasi yang dingin, maksudnya nasinya dimasukkan ke dalam kulkas selama 24 jam, itu akan mengurangi kadar gula darah atau indeks glikemik," ujarnya.

Faktanya, nasi baik hangat maupun dingin bisa menyebabkan diabetes, terutama faktor jumlah asupan konsumsi hariannya.

Baca Juga: Jalur Gaza Luluh Lantak, Pemimpin Israel Bersumpah Serangan ke Palestina Belum Selesai 

Jadi bukan dari nasi tersebut hangat ataupun dingin namun dari berapa banyak jumlah nasi yang kita konsumsi per hari.

Karena semakin banyak nasi yang kita makan semakin banyak juga kandungan gula darah yang masuk ke tubuh kita.

"Semakin banyak kita mengonsumsi nasi, hal itu akan semakin meningkatkan indeks glikemiknya. Semakin tinggi dan semakin banyaknya itu akan meningkatkan kadar gula darahnya, jadi tergantung berapa banyak," ujarnya, menjawab mitos atau fakta soal nasi hangat dan dingin.

Baca Juga: Soal Larangan Warung Nasi Buka saat Siang Hari Selama Ramadhan, Jubir Kemenag: Terlalu Berlebihan 

Lalu, apa yang dimaksud dengan Indeks glikemik?

Menurut dr. Verawati Sudarma, respon indeks glikemik adalah kondisi ketika makanan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah.

Jadi semakin tinggi glikemik indeksnya maka semakin meningkatkan kadar gula darah sehingga tidak bagus bagi penderita diabetes.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube lifestyleOne

Tags

Terkini

Terpopuler