Bukan Hanya Batuk dan Sulit Bernapas, Mata Merah Disebut Bisa Jadi Gejala Utama Covid-19

27 Juni 2020, 20:05 WIB
ILUSTRASI mata merah.* /PIXABAY/

PR BEKASI – Para ahli sebelumnya menyebut gejala umum seseorang terinfeksi virus corona adalah batuk, demam, dan sulit bernapas, namun studi terbaru kali ini menemukan bahwa kondisi mata merah juga termasuk dalam gejala COVID-19.

Hal itu menambah sejumlah tanda yang sebelumnya tidak diketahui oleh para dokter.

Menurut para peneliti dari University of Alberta Kanada, kasus mata merah kini menjadi alasan untuk seseorang juga dites COVID-19.

Baca Juga: MPR Sebut Pancasila Sudah Final Sebagai Dasar dan Ideologi Negara 

Studi kasus berawal dari pasien wanita berusia 29 tahun yang bernama Edmonton. Wanita ini datang ke Rumah Sakit Royal Alexandra di Alberta pada Maret 2020. Pasien ini mengeluhkan konjungtivitis yang parah dan gangguan pernapasan.

Konjungtivitis adalah gangguan yang menyebabkan mata menjadi berwarna merah muda.

Hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari University Of Alberta menemukan bahwa mata merah juga termasuk gejala utama Covid-19 yang harus ditangani secara khusus.

Namun setelah menjalani perawatan beberapa hari, termasuk dengan melakukan tes Covid-19, ternyata hasilnya positif.

Baca Juga: Cek Fakta: Demi Alihkan Isu RUU HIP, Simpatisan PDIP Disebut Menyusup dan Bakar Benderanya Sendiri 

“Awalnya kami tidak mencurigai Covid-19, karena tidak ada gejala demam dan batuk,” kata Carlos Solarte dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Scitech Daily pada Sabtu, 27 Juni 2020.

Asisten profesor oftalmologi di Universitas Alberta ini mengakui gejala Covid-19 yang terpaku pada gangguan pernapasan dan paru-paru sempat mengecoh.

Konjungtivitis juga bisa menjadi gejala utama Covid-19 yang harus diwaspadai.

Studi akademik saat awal terjadinya pandemi Covid-19, menurut Solarte, pernah dilakukan. Saat itu kasus konjungtivitis juga ditemukan meskipun dikategorikan sebagai gejala sekunder. Hanya sedikit saja kasus Covid-19 dengan gejala mata merah muda ini.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Akui Konsumsi Psikotropika, BNN: Itu Bukan Penyalahgunaan 

“Yang menarik dari kasus ini karena sangat berbeda dengan gejala yang sudah diakui. Presentasi penyakit itu tidak selalu berupa gangguan pernapasan tetapi juga pada mata,” kata Solarte. Karena itu konjungtivitis harus menjadi gejala utama Covid-19.

Hasil studi kasus tersebut juga melaporkan bagaimana virus Corona menular melalui sistem selaput lendir di dalam tubuh.

Sedangkan konjungtiva merupakan selaput dalam bentuk yang jernih dan tipis yang terdapat di bagian permukaan mata.

Pasien dengan gejala konjungtivitis dan keratokonjungtivitis yang mendapat perawatan khusus Covid-19 dilaporkan akhirnya pulih dan sembuh.

Baca Juga: Putri John Kei Datang Menjenguk, Ungkap Fakta Kerenggangan sang Ayah dan Nus Kei 

Namun sejumlah tenaga medis yang sempat berinteraksi dengan pasien saat awal harus menjalani karantina.

Para ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Alberta itu juga memberikan sejumlah rekomendasi. Di antaranya, jika ada pasien dengan mata merah muda datang ke dokter mata agar diperlakukan sebagai pasien Covid-19.

Selain itu, para tenaga medis yang merawat dan menangani pasien ini juga perlu melengkapi diri dengan APD atau alat pelindung diri (APD) standar Covid-19.

Hal ini karena konjungtivitis dan keratokonjungtivitis merupakan gejala utama Covid-19.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: schitech daily

Tags

Terkini

Terpopuler