Baca Juga: Pemerintah Tetap Paksakan Pilkada Serentak, 3 Calon Kepala Daerah Regang Nyawa Karena Covid-19
Kelompok empati terdiri dari 1.200 orang, semuanya menunjukkan pemahaman tentang langkah-langkah yang ada dan cenderung tertarik untuk mengembangkan interaksi sosial yang positif dengan orang lain.
Sedangkan sisa 378 orang lainnya yang ditempatkan di kelompok antisosial, menunjukkan tanda-tanda sebaliknya dari kelompok empati.
Para peneliti mengatakan bahwa orang-orang dalam kelompok antisosial ini memiliki lebih banyak risiko sosial kepada orang lain, karena kurangnya perhatian mereka dalam membantu mengurangi lonjakan kasus positif akibat Covid-19.
Mereka juga lebih cenderung mencari cara agar interaksi mereka dengan orang lain dapat menguntungkan mereka secara pribadi
Baca Juga: Ahmad Syaikhu Resmi Jadi Presiden PKS Periode 2020 – 2025
Mereka lebih cenderung merasa terpisah secara sosial dan sering kali terlibat dalam perilaku bermusuhan.
Kelompok ini juga dianggap kurang patuh dan cenderung mengabaikan kewajiban memakai masker di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Bahkan, orang-orang antisosial ini akan terus mengabaikan aturan menggunakan masker meski angka kematian karena Covid-19 terus meningkat.
Namun, Profesor Miguel juga mengatakan bahwa temuan ini harus lebih dikaji dengan hati-hati lagi.