Banyak Berita Menyesatkan, Iblis Adalah Suri Teladan Pertama Penyebar Hoaks

- 15 Oktober 2020, 18:16 WIB
Ilustrasi hoaks.
Ilustrasi hoaks. /Pixabay/Gerd Altmann/

PR BEKASI – Sejarah hoaks atau berita palsu tidak terlepas dari sejarah penciptaan manusia pertama yakni tentang kisah Nabi Adam As.

Adam diciptakan oleh Allah sebagai manusia dan Allah memuliakannya atas malaikat dan iblis, kemudian Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud pada Nabi Adam, namun Iblis dengan kesombongannya menolak untuk menaati perintah Allah.

Itulah awal mula permusuhan antara iblis dengan manusia. Setelah peristiwa itu Allah memerintahkan Adam dan istrinya Hawa untuk tinggal di Surga dan mereka dibebaskan mengambil makanan apa saja dan dari mana saja, kecuali mendekati pohon tertentu, apalagi memakan buahnya.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay

Setan kemudian membisikkan rayuan jahat kepada Nabi Adam agar mendekati dan memakan buah dari pohon tersebut.

"Setan menggoda Adam dan Hawa dengan sebuah pohon yang digambarkan akan memberikan efek hidup abadi, juga kekuasaan yang berlangsung langgeng. Dari ayat ini kita tahu bahwa nama ‘pohon khuldi’ bukan pemberian dari Allah, melainkan dari setan yang tengah dikuasai rasa iri dan dengki terhadap Nabi Adam," kata Alif Budi Luhur, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Nadlatul Ulama (NU), Kamis, 15 Oktober 2020.

Setan menggoda keduanya agar melanggar perintah Allah dan akhirnya mereka melanggar apa yang Allah perintahkan. Nabi Adam pun akhirnya bertaubat kepada Allah.

Baca Juga: Punya Sudut Pandang Berbeda Tentang Omnibus Law, Marissa Haque Ajak Warganet Belajar Ilmu Hukum

Apa yang dihembuskan oleh setan kepada Nabi Adam dan Hawa adalah hoaks. Informasi tersebut memang tampak manis dan menjanjikan tapi sesungguhnya dusta dan palsu.

Kenyataannya, setelah memakan buah tersebut Adam dan Hawa bukan mendapat kehidupan abadi di surga, namun dikirim ke bumi sebagai khalifah.

Pohon keabadian, dimana setan menggoda Adam dan Hawa untuk memakannya, adalah skenario hoaks yang didesain oleh setan agar Nabi Adam terjerumus dalam tipuannya.

Baca Juga: Larangan Masuk ke AS Dicabut, Prabowo Subianto akan Disambut Donald Trump di Pentagon

Itulah bahaya hoaks, ia lebih dari sekedar mengelabui pengetahuan, melainkan juga menurunkan kemuliaan manusia.

Perbedaan antara hoaks dengan kabar keliru biasa yang tidak disengaja adalah terletak pada niatan buruk yang mendorong seseorang untuk menyebarkan berita palsu tersebut. Itulah yang dilakukan oleh iblis pada manusia pertama.

Akibat tidak taat nya iblis pada perintah Allah, maka ia dikutuk dan dimasukan ke dalam neraka, namun iblis meminta kesempatan untuk diberikan kehidupan sampai hari kebangkitan untuk menyesatkan keturunan Adam.

Baca Juga: Terkait Kritik atas Kunjungan Prabowo ke AS, Dahnil Anzar: Kami Menghormati Hal Tersebut

Iblis senantiasa memalingkan manusia dari jalan kebenaran. Melihat hal ini, bukan sesuatu yang aneh jika perbuatan kotor iblis, seperti menyebar hoaks, masih ditemui sampai sekarang bahkan mungkin sampai hari kiamat.

Manusia lebih baik menjauhkan diri dari godaan untuk menyebarkan berita hoaks apapun alasannya.

Di era media sosial yang bebas ini, peluang untuk berbuat salah pun semakin besar. Kebebasan yang tak terkendali bisa saja bukan menjadikan berkah, namun membawa musibah bagi yang melakukannya.

Baca Juga: Bicara Demo Omnibus, dr Tirta: kok Sampeyan Berani-beraninya Keluarkan Pengesahan di Kala Pandemi?

Islam mengajarkan bahwa setiap orang yang menerima kabar dari sumber yang tidak jelas harus melakukan tabayun atau klarifikasi untuk memastikan berita yang diterima memang benar-benar akurat.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x