Kasus Covid-19 Malah Naik di Jerman, Kanselir Jerman Siapkan Opsi Pembatasan Ketat Hingga Tahun Baru

23 November 2020, 18:21 WIB
Ilustrasi virus corona atau covid-19 yang masih menyerang dunia. /Pixabay

PR BEKASI - Pemerintah Jerman dikabarkan akan memperpanjang kebijakan terkait pandemi Covid-19 hingga Desember 2020 mendatang. 

Diketahui bahwa pemerintah Jerman telah memberlakukan pembatasan gerak masyarakat sejak 2 November 2020 lalu.

Hal tersebut dilakukan demi menekan gelombang kedua wabah virus corona yang sedang menyapu wilayah Eropa.

Namun, sampai sekarang angka infeksi ini terpantau masih belum menurun.

Baca Juga: Tenaga Ahli KSP Sebut TNI Alat Negara, Refly Harun: Itu Kesalahan Kita Masukkan TNI ke Ranah Politik

“Semua poin menunjuk pada fakta bahwa larangan saat ini harus diperpanjang untuk beberapa waktu setelah 30 November 2020,” kata Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 23 November 2020.

Diketahui bahwa melalui aturan pembatasan gerak ini, bar dan restoran ditutup.

Namun, sekolah-sekolah dan toko-toko masih boleh beroperasi.

Bagi masyarakat yang ingin berkumpul dibatasi maksimum 10 orang.

Akan tetapi, dari rancangan aturan kemungkinan jumlah itu akan dikurangi lagi menjadi 5 orang.

Baca Juga: Siap-siap dari Sekarang! Pemerintah Akan Buka Seleksi Guru PPPK Tahun 2021

Hingga saat ini masih belum jelas negara bagian mana saja di Jerman, yang akan mendukung proposal pengetatan pembatasan gerak ini.

Diketahui bahwa total ada 16 negara bagian di Jerman.

Ketua Partai Serikat Kristen Sosial di Bavaria, Markus Soeder, mengatakan bahwa secara ideal langkah-langkah pengetatan aturan akan diperpanjang selama tiga pekan.

Pengetatan tersebut akan berakhir pada 20 Desember 2020 mendatang.   

“Sayangnya, jumlah kasus baru positif Covid-19 tidak kunjung turun. Sebaliknya ICU terus dibanjiri gulungan orang-orang yang meninggal,” kata Soeder.         

Baca Juga: Empat Hari Tracing, Puskesmas Tanah Abang Catat Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Petamburan

Selain itu, ia mengatakan bioskop, bar, dan hotel-hotel masih harus tutup. 

Selain itu, kembang api dan minum-minuman beralkohol harus dilarang pada malam tahun baru di tempat-tempat umum. 

Dalam proposal pengetatan pembatasan gerak masyarakat, menyarankan agar penjualan dan pembelian kembang api dilarang.

Rencananya Kanselir Jerman, Angela Merkel akan melakukan rapat dengan kepala-kepala negara bagian pada 25 November 2020.

Baca Juga: Digembosi Partai Oposisi, Ribuan Orang di Taiwan Demo Menentang Kebijakan Impor Daging Babi

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas apakah akan memperketat pembatasan gerak masyarakat atau memperpanjang aturan yang sudah ada.

Menteri Keuangan Scholz meyakinkan dukungan keuangan kepada perusahaan-perusahaan terdampak akan dilanjutkan jika disepakati untuk memperpanjang aturan pembatasan gerak masyarakat.

Namun, menurutnya, kompensasi sebesar 75 persen bagi hilangnya revenue (restoran dan bar yang ditutup) akan menjadi sebuah tantangan di bawah undang-undang kompetisi Eropa yang kompetitif.***  

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler