Presiden Palestina Tiba-tiba Telepon Jokowi dan Ucapkan Terima Kasih, Ada Apa Sebenarnya?

18 Desember 2020, 14:05 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) menegaskan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) bahwa Indonesia tidak ada niat untuk melakukan normalisasi dengan Israel. /Kolase foto Safa News

PR BEKASI – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berbicara melalui telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo terkait rumor Indonesia yang melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Dengan tegas, Jokowi meyakinkan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis, 17 Desember 2020 di Jakarta bahwa ia tidak akan menjalin kerja sama dengan negara Israel.

Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan mengikuti tren normalisasi negara-negara Arab dengan Israel sampai setelah negara Palestina bisa membangun negaranya sendiri.

Baca Juga: Jokowi Bercita-cita Ekspor Vaksin Merah Putih, Andi Arief: Itu yang Kadang Saya Tak Mengerti 

"Meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk normalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel," kata Jokowi kepada Abbas melalui panggilan telepon menurut keterangan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Pemerintah Palestina, Wafa, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Times Of Israel pada Jumat, 18 Desember 2020.

Menurut, Abbas, Jokowi mengungkapkan dukungannya atas perjuangan kemerdekaan Palestina.

Ia menyampaikan pula penolakannya terhadap perjanjian normalisasi dengan Israel baru-baru ini yang dilakukan oleh UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Mantan Gubernur Wali Kota Solo itu juga menyatakan komitmennya pada solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Angkat Bicara Soal Berhentinya ILC, Karni Ilyas: Ini Bukan Kali Pertama, Sudah Beberapa Kali 'Cuti' 

Mendengar kabar baik itu, Presiden Palestina berterima kasih kepada Jokowi atas dukungan penuhnya terhadap negaranya.

Mahmoud Abbas mengungkapkan ini seperti sebuah penghargaan atas sikap negara Indonesia yang tidak mengikuti tren normalisasi dengan Israel sebagai kepeduliannya untuk mencapai perdamaian di Palestina.

Tidak hanya itu, Abbas mengapresiasi posisi Indonesia yang mendukung perjuangan Palestina di forum internasional, melalui keanggotaannya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Kabar mengenai hal tersebut juga pernah dibantah oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang menegaskan bahwa Indonesia tidak berniat melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Maling Gondol 2 Motor Warga Cibitung Bekasi Saat Pagi Buta, Hanya Tinggalkan Sendal di Rumah Korban 

"Sebagai tindak lanjut arahan bapak presiden kepada menteri luar negeri, saya ingin menyampaikan dua hal. Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujarnya.

Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tidak pernah memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel dan telah lama menjadi pendukung aspirasi Palestina untuk menjadi negara bagian.

Para pejabat Israel di masa lampau pernah berbicara tentang hubungan klandestin dan menyerukan pembentukan hubungan formal, tetapi telah ditolak oleh pemerintah Indonesia.

Sebelumnya, kantor berita Friday Channel 13 mengatakan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara Muslim di Asia yang ingin melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler