Temukan Kasus Baru Covid-19 di Shunyi, China 'Salahkan' Pendatang asal Indonesia

31 Desember 2020, 14:06 WIB
Ilustrasi Covid-19 yang masih menginfeksi dunia. /Pixabay

PR BEKASI – Baru-baru ini, salah satu distrik di China, melaporkan adanya kasus terkonfirmasi Covid-19. Namun bedanya kali ini, China mengklaim bahwa kasus tersebut berasal dari seseorang yang baru saja datang dari Indonesia.

Hal itu dilaporkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing, China, menyebutkan bahwa ditemukannya beberapa kasus Covid-19 di Distrik Shunyi berasal dari Indonesia.

Mereka menganalisis sekuen genom secara keseluruhan, virus Covid-19 yang ditemukan sangat terkait dengan strain yang ditemukan di Asia Tenggara pada November 2020, demikian pernyataan CDC Beijing kepada pers, Rabu, 30 Desember 2020.

Baca Juga: Siap-siap! Pemkot Bekasi Larang Perayaan Malam Tahun Baru, Fly Over Summarecon Ditutup Malam Ini

CDC menetapkan sumber penularan berasal dari orang tanpa gejala yang datang dari Indonesia yang pertama kali ditemukan pada Senin 28 Desember 2020.

Media lokal, OneTube menyebut, orang tanpa gejala yang berasal dari seseorang yang baru datang dari Indonesia itu tiba di Beijing pada 10 Desember 2020 berbekal sertifikat tes negatif asam nukleat (tes usap).

Di China, orang yang baru datang harus menjalani karantina selama 14 hari di Provinsi Fujian, demikian laman berita, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA, Kamis, 31 Desember 2020.

Pasien tersebut kemudian tinggal di Distrik Shunyi, tidak jauh dari Bandar Udara Ibu Kota Beijing (BCIA).

Baca Juga: Evaluasi Kebijakan Pemerintah di Tahun 2020, KPK Sodorkan 20 Rekomendasi terkait Penanganan Covid-19

Meskipun demikian, sampai saat ini Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang ditangguhkan warganya memasuki wilayah China, seperti yang dilakukannya terhadap Inggris, Prancis, dan beberapa negara lain di Eropa.

Sementara itu, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Hu Qiang Qiang menyebutkan bahwa selama Desember tercatat 104 warga lokal terinfeksi Covid-19 atau naik 76,3 persen dibandingkan November.

Di Beijing sendiri, Distrik Shunyi dan Distrik Chaoyang yang terkena dampak terparah Covid-19 menjelang pergantian tahun. 

Selain Beijing, Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, juga menghadapi situasi yang sama. Pengetatan pengendalian dan pencegahan epidemi telah diterapkan di kedua kota di wilayah timur laut daratan Tiongkok itu.

Baca Juga: FPI Resmi Dibubarkan Pemerintah, Refly Harun: Ini yang Aneh di Republik Ini

Beijing telah menerapkan kewajiban karantina 14+7 hari dan pengawasan terhadap orang-orang yang baru datang dari luar negeri dalam 21 hari terakhir ditingkatkan.

Di Shenyang, seseorang yang baru datang dari luar negeri harus menjalani tes usap setiap tiga hari sekali selama 21 hari.

Untuk menghindari meluasnya penularan wabah, NHC telah menganjurkan masyarakat untuk tidak bepergian ke luar kota selama liburan akhir dan awal tahun dan pengawasan ketat setiap kegiatan yang melibatkan 10 orang atau lebih.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler