Menteri Luar Negeri Iran Sebut Donald Trump Bikin Dalih demi Menyerang Iran

1 Januari 2021, 17:50 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /The Magazine

PR BEKASI - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Presiden AS, Donald Trump, telah berusaha membuat dalih untuk melakukan penyerangan ke Iran.

Javad Zarif juga mengatakan bahwa Teheran akan membela diri dengan paksa, Kamis 1 Januari 2021.

Secara terpisah, seorang penasihat militer untuk pemimpin tertinggi Iran memberikan peringatan kepada Trump, agar dia tidak membuat tahun baru di Amerika menjadi tahun untuk berkabung.

Baca Juga: Aa Gym dan Syekh Ali Jaber Terpapar Covid-19, Ridwan Kamil Kirimkan Doa dan Pesan Menyentuh

Dalam kicauan Twitter-nya, Zarif menyatakan daripada memerangi Covid-19 di AS, Trump dan Kohort telah membuang miliaran dolar hanya untuk menerbangkan B-52 dan mengirim armada ke wilayah Iran.

Dia juga mengatakan intelijen dari Iran telah menunjukkan rencana Trump untuk memanfaatkan situasi dengan dalih perang.

Militer AS menerbangkan dua pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah, sebagai pesan pencegahan ke Iran pada Rabu.

Baca Juga: Eks Pentolan FPI Dirikan Front Persatuan Islam, Mahfud MD: Boleh, Asal Tidak Melanggar Hukum

Akan tetapi, pesawat pembom tersebut telah meninggalkan wilayah yang dimaksud.

Pentagon mengumumkan pada Kamis bahwa kapal induk Nimitz, yang berada di lepas pantai Somalia, akan kembali ke pangkalannya.

Sebelumnya, kapal itu beroperasi di Timur Tengah, beberapa pejabat AS mengatakan langkah tersebut dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan yang terjadi di wilyah itu.

Baca Juga: Segera Masuk ke Dtks.kemensos untuk Cek Data Penerima Bansos PKH Rp300.000 yang Cair Bulan Ini

Dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan perhatian dan kewaspadaan mengenai apa yang akan dilakukan oleh pasukan yang didukung Iran menjelang peringatan serangan pesawat tak berawak di AS.

Dikatakan oleh seorang pejabat, peringatan itu akan dilaksankan pada 3 Januari di Irak, yang telah menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani.

Washington sendiri menyalahkan milisi yang didukung Iran atas serangan roket yang rutin dilakukan ke fasilitas AS di Irak, termasuk di dekat kedutaan.

Baca Juga: Pelaku Parodi Lagu 'Indonesia Raya' Ditangkap, Addie MS: Lirik Lagu Diubah untuk Hina Bangsa Sendiri

Namun tidak ada kelompok yang didukung Iran yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Iran saat ini tengah bersiap untuk memperingati acara yang menandai terjadinya pembunuhan terhadap Soleimani.

"Iran tidak mencari perang, tetapi akan TERBUKA & LANGSUNG membela rakyatnya, keamanan, dan kepentingan vitalnya," kata Zarif, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs Reuters, pada Jumat, 1 Januari 2021.

Baca Juga: Hati-hati! Maklumat Kapolri Terbit: Masyarakat Dilarang Menyebarluaskan Konten FPI

Hossein Dehghan, penasihat militer Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan di Twitter bahwa dia melihat di berita Amerika waspada karena takut akan pembalasan dendam (pembunuhan Soleimani), dan telah menerbangkan dua pembom B-52 di atas Teluk Persia.

"Semua pangkalan militer mereka di wilayah tersebut dilindungi oleh rudal kami. Saya menyarankan Gedung Putih untuk menggusur (Trump) agar tidak mengubah Tahun Baru menjadi berkabung bagi Amerika." kata Dehghan, mantan Menteri Pertahanan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler