Kehilangan 'Corong' Bersuara, Twitter Resmi Tangguhkan Akun Donald Trump Usai Jadi Biang Keladi

9 Januari 2021, 12:48 WIB
Detik-detik Presiden Donald Trump turun dari jabatannya. Selain itu, akun media sosialnya juga resmi ditangguhkan. /The Independent

PR BEKASI - Presiden AS Donald Trump kini dipastikan kehilangan 'corong' untuk bersuara di media sosial.

Hal ini terjadi setelah Twitter menangguhkan akun miliknya secara permanen karena mempertimbangkan kemungkinan risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan di akunya.

Hal itu disampaikan oleh Twitter Safety pada Sabtu, 9 Januari 2021, pagi tadi.

"Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," ujar Twitter seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com, pada Sabtu 9 Januari 2021.

Baca Juga: Risma Pekerjakan Pemulung di BUMN, Said Didu: Gawat, BUMN Itu Butuh Profesionalisme dan Keahlian Bu 

Diketahui Pada Rabu 6 Januari lalu, Twitter memblokir sementara akun Donald Trump, yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut, menyusul demo di Capitol oleh pengunjuk rasa pro-Trump, dan memperingatkan bahwa pelanggaran tambahan oleh akun Trump akan mengakibatkan penangguhan permanen.

"Dalam konteks peristiwa pekan ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter yang berpotensi mengakibatkan tindakan ini," ungkap pihak Twitter menjelaskan dalam blog resminya yang kini telah dibagikan lebih dari 270 ribu pengguna.

Twitter mencatat, pada 8 Januari 2021, Trump mengunggah cuitan "75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki GIANT VOICE di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun!!!"

Baca Juga: Yakin Harun Masiku Sudah Meninggal Dunia, Boyamin Saiman: Kemungkinan Besar Dia Dibunuh 

Tangkapan layar - akun Twitter Donald Trump yang kini sedang ditangguhkan imbas bentrokan Capitol Hill. Twitter.com/ @realDonaldTrump

Tak lama kemudian, Trump kembali mencuit, "Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari."

Terkait dua cuitan tersebut, Twitter mengambil langkah tegas dengan mempertimbangkan ketegangan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat dan peningkatan percakapan global terkait peristiwa penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021.

Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara tersebut, mempertimbangkan bahwa pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens yang berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan.

Tidak hanya itu, Twitter juga mengamati konteks pola perilaku dari akun Donald Trump dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Masukkan PMKS Bekerja di Anak Usaha BUMN, Risma: Semoga Jadi Penyemangat Bagi Para Pemulung Lain 

"Setelah menilai bahasa dalam Tweet ini terhadap kebijakan memuliakan kekerasan, Glorification of Violence, kami telah menetapkan bahwa Tweet ini melanggar Kebijakan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan," ujar Twitter.

Sementara itu, seperti dikutip dari Antara, perusahaan media sosial Facebook juga mengambil langkah menangguhkan akun Donald Trump hingga setidaknya sampai akhir masa jabatan presidennya pada hari pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden, 20 Januari 2021.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler