Punya Harapan Besar ke Joe Biden, Mahathir Mohamad: Trump Tidak Tahu Apa-apa tentang Asia Tenggara

15 Januari 2021, 15:03 WIB
Mantan Perdana Menteri Mohathir Mohamad menyampaikan harapannya untuk Joe Biden. /ANTARA

PR BEKASI - Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad berpandangan bahwa terpilihnya Joe Biden menggantikan Donald Trump akan memberikan dampak yang baik.

Mahathir Mohamad berpandangan, terpilihnya Joe Bide dapat meningkatkan hubungan dengan negara-negara di Asia, termasuk Asia Tenggara.

Mahathir Mohamad dalam pernyataannya mengatakan bahwa Donald Trump tidak mengetahui apa-apa tentang kawasan Asia Tenggara, sebab itu diharapkan hadirnya Joe Biden dapat membawa perubahan.

Baca Juga: Tiba-tiba Datangi PMI demi Lakukan Hal Ini, Anies Baswedan: Beruntung Saya Bisa Sembuh 

Selain itu, Mahathir Mohamad juga berharap dengan terpilihnya Biden, segala tindakan yang disebut Mahathir dengan istilah perang dagang konyol terhadap China, dapat diakhiri.

"Saya berharap pemerintahannya berbeda dari Trump, karena Trump tidak tahu apa-apa tentang Asia Tenggara," kata Mahathir Mohamad seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 14 Januari 2021.

Penilaian lainnya, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa sikap Donald Trump yang suka mencari perkara dengan negara lain selama ini diharapkannya dapat diakhiri oleh Joe Biden.

Sebab menurut Mahathir, Joe Biden dinilai memiliki pemahaman soal cara berhubungan dengan banyak negara lebih baik dibandingkan Trump.

Baca Juga: Titik-titik Gempa Majene Dekat Lokasi Gempa Tahun 1969 yang Picu Tsunami, Warga Diminta Jauhi Pantai 

"Trump dahulu menentang hampir setiap negara, tetapi sekarang saya pikir Biden ingin membalikkan kebijakan itu dan memiliki pemahaman atau hubungan persahabatan dengan banyak negara, yang pada masa lalu cukup mendukung Amerika," kata Mahathir Mohamad.

Joe Biden diketahui pernah menyatakan pada November 2020 lalu, bahwa Amerika Serikat (AS) akan siap memimpin kembali panggung global ketika dirinya secara resmi mengambil alih pemerintah pada 20 Januari 2021 mendatang. 

Dengan pernyataan itu, maka kebijakan yang diusung Trump dengan istilah 'Dahulukan Amerika' yang selama ini dinilai memicu ketegangan sekutu-sekutu serta perang dagang dengan China, diharapkan dapat diakhiri oleh Joe Biden.

Baca Juga: Minta Teddy Sabar Soal Warisan, Sule: Kalau Sekarang Kita Kasih, Kasihan Bintang Tak Bisa Menikmati 

"Saya tidak percaya dia akan melanjutkan perang perdagangan konyol dengan China ini. Seharusnya ada beberapa upaya untuk mungkin menyelesaikan beberapa masalah ketidakseimbangan dalam perdagangan, tetapi perang dagang bukanlah sesuatu yang saya pikir Biden akan lanjutkan," kata Mahathir Mohamad.

Beberapa waktu lalu, dua negara besar AS dan China telah memulai konflik panasnya sejak Juli 2018 ketika AS menuntut China membuat perubahan kebijakan dengan tujuan melindungi kekayaan intelektual Amerika dan membuat pasar China lebih dapat diakses oleh perusahaan AS.

Terjadinya perang dagang kedua negara tersebut, dinilai menyebabkan rusaknya pertumbuhan global dan rantai pasokan selama lebih dari dua tahun terakhir.

Sementara itu, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Malaysia sebaiknya perlu bersikap hati-hati atau lebih sensitif terhadap keinginan China.

Baca Juga: Cek Fakta: Jika Tolak Vaksinasi, Pemerintah Dikabarkan akan Blokir Ponsel, Rekening, dan ATM Anda

Sebab China saat ini dinilai sebagai kekuatan yang besar di Asia untuk dihadapi jika menyangkut berbagai masalah, baik perdagangan maupun pelanggaran hak asasi manusia. 

"China tidak memperlakukan Muslim di sana dengan baik, tetapi kami tidak dapat menghadapi mereka," kata Mahathir.

"Kami harus sangat berhati-hati dengan cara kami menangani China," sambung Mahathir.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler