Ngeri! Hampir Dibakar Hidup-hidup, Nenek ini Diselamatkan Anaknya Detik-detik Sebelum Kremasi Dimulai

29 Januari 2021, 11:36 WIB
Ilustrasi Kremasi atau pembakaran jenazah. /Pixabay

PR BEKASI – Kremasi merupakan salah satu bentuk penghormatan bagi jenazah yang telah lama dikenal oleh kebudayaan manusia.

Namun, bagaimana ketika dalam proses peleburan jenazah menjadi ‘abu’, malah didapati oranh tersebut adalah manusia yang masih hidup. Tentu sangat mengerikan.  

Seperti yang hampir terjadi di kota Resistencia, Argentina. Seorang nenek berusia 89 tahun hampir saja dikremasi hidup-hidup. Setelah staf klinik tempat nenek itu berobat menyatakan wanita itu telah meninggal dunia.

Baca Juga: Muslim yang Meninggal Terpapar Covid-19 Masuk Kategori Syahid Ukhrawi 

Untung saja sang anak yang datang dan menyadari bahwa ibunya itu masih hidup segera meminta pihak krematorium untuk menghentikan proses kremasi ibunya.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily
Star, menurut surat kabar Diario Norte, sang nenek sudah dirawat di sebuah klinik swasta sejak Sabtu, 23 Januari 2021.

Keesokan harinya ketika putrinya yang berusia 54 tahun berkunjung, dia diberitahu pihak rumah sakit bahwa ibunya telah meninggal.

Pihak rumah sakit mengatakan bahwa sang ibu meninggal karena cardiorespiratory arrest.

Baca Juga: Diduga Halangi Ambulans Berpasien Ibu Hamil Reaktif Covid-19, Aksi Mobil Ini Viral 

Cardiorespiratory arrest adalah keadaan ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.

Setelahnya, pihak rumah sakit juga menyerahkan sertifikat kematian dan segera memindahkan sang ibu untuk dikremasi sesuai prosedur yang telah disepakati.

"(Putrinya) pergi ke sanatorium pada jam 8.45 pagi di mana dia bertemu dengan seorang dokter yang menceritakan tentang kematian ibunya setelah menderita serangan jantung dan dia dikirim ke krematorium di Velez Sarsfield Avenue dan menyewa layanan pemakaman dan kremasi," menurut laporan polisi setempat.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan Cristiano Ronaldo 

Hanya beberapa menit sebelum ibunya dikremasi itulah sang anak melihat tanda-tanda vital dari ibunya yang menunjukkan ia masih hidup.

Dia pun segera meminta petugas krematorium untuk menghentikan proses kremasi ibunya sebelum ibunya dibakar hidup-hidup dan menjadi abu.

Selain itu sang anak juga mengirimkan pesan kepada kerabatnya untuk menginformasikan bahwa ibunya itu masih hidup.

"Saya hanya ingin memberitahumu bahwa ibu masih hidup. Pada akhirnya, kami berada di ruang kremasi dan kami melihatnya dengan tanda-tanda vitalnya. Sekarang kami akan pergi ke klinik," bunyi pesan tersebut.

Baca Juga: Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap 2, Ariel Noah: Saat Vaksin Pertama Lumayan Ngantuk 

Sang nenek kemudian segera dilarikan kembali ke klinik untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sementara sang anak segera melaporkan klinik tersebut kepada pihak berwajib. Kini kasus mengerikan tersebut sedang dalam proses penyelidikan.

Diketahui kremasi adalah metode penghilangan atau peleburan tubuh jenazah dengan cara pembakaran.

Tubuh jenazah akan direduksi menjadi senyawa dasar, yakni gas, abu, dan fragmen lainnya, melalui proses pembakaran lewat sebuah tungku.

Selanjutnya sisa pembakaran dikembalikan ke anggota keluarga jenazah.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler