Curigai Taktik Korea Utara, Dokumen Rahasia PBB Ungkap Ada Program Nuklir dan Rudal Sepanjang 2020 Lalu

9 Februari 2021, 14:17 WIB
Ilustrasi perkembangan nuklir di Korea Utara. /Wall Street Journal

 

PR BEKASI - Korea Utara dikabarkan masih mengembangkan program nuklir dan rudal sepanjang tahun 2020 lalu.

Hal tersebut mengejutkan sejumlah negara di dunia tidak terkecuali Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selanjutnya, informasi tersebut diketahui pada Senin, 8 Februari 2021 dari sebuah dokumen rahasia PBB yang bocor.

Baca Juga: Pantau Kondisi Maskapai di Indonesia, DPR Desak Ditjen Perhubungan Udara Beri Stimulus

Tindakan tersebut jelas telah melanggar sanksi internasional ke Korea Utara.

Korea Utara diduga mendapat pendanaan dari peretasan dunia maya sampai senilai 300 juta dolar AS atau sekira Rp 41 triliun.

Uang itu digunakan untuk membantu mengembangkan program senjata mereka.

Laporan yang disusun oleh tim pengawas sanksi independen menyebut bahwa Pyongyang memproduksi material fisil.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: BEM se-Indonesia Dikabarkan Akan Gelar Demo untuk Makzulkan Jokowi pada 12 Februari 2021

Tak hanya itu, mereka juga mempertahankan fasilitas-fasilitas nuklirnya dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya.

Dikabarkan bahwa Korea Utara juga terus mencari bahan-bahan dan teknologi dari luar negeri untuk menunjang program mereka.

Dalam laporan PBB tersebut disebutkan bahwa  sebuah negara anggota PBB melihat berdasarkan ukuran rudal-rudal Korea Utara.

Sehingga, kemungkinan besar itu adalah sebuah rudal nuklir, yang bisa meluncur sangat jauh, jarak sedang dan jarak pendek.       

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Puan Maharani: Pers Jadi Sumber Inspirasi Bangkit dari Pandemi Covid-19

“Negara anggota tersebut (tidak disebut namanya), juga menyatakan masih belum yakin sepenuhnya," kata laporan PBB, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 9 Februari 2021.

"Apakah Korea Utara mengembangkan rudal balistik yang tahan panas saat dimasukkan kembali ke atmosfir,” kata laporan PBB, melanjutkan.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS kemarin mengatakan bahwa Washington berencana melakukan sebuah pendekatan baru.

Baca Juga: Keluhkan Buruknya Tol Jakarta-Bandung, Tompi 'Semprot' Jasa Marga: Jangan Kebanyakan Duduk di Pos!

Diantaranya yakni menggandeng sekutu-sekutu AS untuk bersama-sama mengevaluasi sejumlah opsi yang ada saat ini untuk menekan Korea Utara dan potensi diplomasi di masa depan.

Sepanjang 2020, Korea Utara tidak melakukan uji coba nuklir atau pun rudal balistik.

Namun, Pyongyang mengumumkan persiapan melakukan uji coba dan produksi rudal-rudal balistik dengan hulu ledak yang baru.

Baca Juga: Viral Selebgram Helena Lim Dapat Vaksin Covid-19 Jatah Nakes, dr. Tirta Heran: Saya Keberatan

Tak hanya itu, Pyongyang juga menyebutkan bahwa mengembangkan senjata nuklir taktis.

Namun, hingga Utusan Korea Utara untuk PBB di New York, AS belum mau berkomentar mengenai laporan tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler