Demi Masa Depan Anak Lebih Baik, Pejabat Tinggi Korea Utara Diam-diam Membelot ke Korea Selatan

- 25 Januari 2021, 17:06 WIB
Ilustrasi aktivitas warga Korea Utara.
Ilustrasi aktivitas warga Korea Utara. /Daily NK

PR BEKASI – Seorang diplomat senior Korea Utara yang menjabat sebagai duta besar untuk Kuwait membelot ke Korea Selatan bersama keluarganya pada tahun 2019, hal itu muncul dalam laporan pada Senin, 25 Januari 2021.
 
Ryu Hyun Woo mencapai Korea Selatan pada September 2019 dan tengah mencari suaka, menurut harian Bisnis Maeil, tetapi kedatangannya dirahasiakan hingga sekarang.
 
Kantor berita Yonhap mengonfirmasi Ryu Hyun Woo telah membelot tetapi mengatakan tidak dapat memastikan waktunya.

Baca Juga: Atalarik Syah Tuntut Seserahan Hingga Hadiah Dikembalikan, Tsania Marwa Geram: Itu kan Konyol Banget!

Jika konfirmasi, kedatangan Ryu Hyun Woo akan terjadi sekitar dua bulan setelah Jo Song Gil, pejabat duta besar kedutaan Korea Utara di Italia, memasuki Korea Selatan setelah menghilang pada akhir 2018.
 
“Saya memutuskan untuk membelot karena saya ingin menawarkan anak saya masa depan yang lebih baik,” kata Ryu Hyun Woo, dikutip 
Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.
 
Ryu Hyun Woo ditunjuk sebagai pejabat duta besar pada September 2017 setelah Kuwait mengusir utusan So Chang Sik setelah negara Teluk itu mengadopsi resolusi PBB atas program senjata Pyongyang.
 
Menurut laporan, Ryu Hyun Woo adalah menantu Jon Il Chun, mantan kepala “Room 39”, yang mengelola dana rahasia kepemimpinan Korea Utara.

Baca Juga: Pakai Narkoba Jenis Baru, Selebgram dan Youtuber Syiva Angel Ditangkap di Bali

Thae Yong Ho, pembelot terkenal lainnya yang melarikan diri dari jabatannya sebagai wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris pada 2016 dan terpilih sebagai anggota parlemen oposisi Korea Selatan tahun lalu, menggambarkan Ryu Hyun Woo sebagai bagian dari "elite inti" Pyongyang.
 
"Tidak peduli betapa istimewanya hidup Anda di Korea Utara, pikiran Anda berubah ketika Anda pergi ke luar negeri dan membuat perbandingan," kata Thae Yong Ho menambahkan.
 
Korea Utara telah memperketat keamanan perbatasan sebagai bagian dari pertahanannya terhadap virus Covid-19 dan jumlah pembelot menurun pada tahun 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik SIM C dan A Dikabarkan Akan Dapat BLT Rp900 ribu Dari Januari Sampai Mei 2021

Tapi Tae Yong Ho mengatakan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un tidak akan bisa menghentikan orang Korea Utara yang merindukan kebebasan untuk pergi ke Korea Selatan selamanya.
 
Sekitar 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri dari penindasan dan kemiskinan ke Korea Selatan, sebagian besar dengan melintasi perbatasan dengan China, meskipun pembelotan oleh pejabat senior jarang terjadi.
 
Namun, para pembelot tersebut tidak bisa langsung datang Korea Selatan setelah mereka memasuki wilayah China.
 
Hal tersebut karena pembelot Korea Utara sangat riskan karena bila tertangkap oleh militer China mereka akan langsung dipulangkan ke negara asal mereka.

Baca Juga: Kecam Tindakan Ambroncius Nababan, Refly Harun: Ini Kegagalan Jokowi dalam Menertibkan Para Pendukungnya

Oleh karena itu, terkadang para pembelot korea utara tersebut melalui rute memutar dengan terlebih dahulu singgah ke negara di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x