Asteroid Besar Akan Melewati Bumi Malam Ini, NASA Tegaskan Tidak Ada Ancaman Tabrakan

21 Maret 2021, 17:29 WIB
Ilustrasi asteroid. /The Economic Times/

PR BEKASI – National Aeronautic and Space Administration (NASA), mengatakan bahwa asteroid besar akan melewati bumi dan berayun paling dekat pada Minggu, 21 Maret 2021.

Hal tersebut pun memberikan kesempatan langka bagi para astronom untuk melihat dengan baik asteroid itu.

Dalam istilah astronomi, ini menandai pertemuan dekat dengan asteroid yang disebut 2001 FO32.

NASA mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak ada ancaman tabrakan dengan bumi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Al Arabiya.

Baca Juga: Pemerintah Akan Impor Garam 3 Juta Ton, Susi Pudjiastuti: Harga Garam Petani Kita Akan Hancur Lagi!

Baca Juga: India Khawatir Festival Keagamaan Umat Hindu Tingkatkan Angka Kasus Covid-19

Baca Juga: Awasi Sinkronisasi Data Bansos di Papua, Mensos Risma: Kita Harus Jemput Bola

Baik itu ancaman sekarang ini ataupun ancaman selama berabad-abad yang akan datang.

Menurut badan antariksa AS itu, jarak terdekat dari asteroid adalah dua juta kilometer (1,25 juta mil).

Itu kira-kira 5,25 kali jarak Bumi dari Bulan tetapi masih cukup dekat untuk 2001 FO32 untuk diklasifikasikan sebagai ‘asteroid yang berpotensi berbahaya’.

"Kami mengetahui jalur orbit 2001 FO32 mengelilingi Matahari dengan sangat akurat," kata Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi.

NASA mengatakan 2001 FO32 akan lewat dengan kecepatan sekitar 124.000 kilometer per jam (77.000 mil per jam).

Kecepatan tersebut akan lebih cepat dari kecepatan kebanyakan asteroid yang menghantam Bumi.

Asteroid itu diperkirakan berdiameter sekitar 900 meter (3.000 kaki) dan ditemukan 20 tahun lalu.

Para astronom berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ukuran asteroid.

Serta gambaran kasar tentang komposisinya dengan mempelajari pantulan cahaya dari permukaannya.

Baca Juga: Pertanyakan Keadilan untuk HRS, Refly Harun: Lengkaplah Penderitaan Habib Rizieq

"Ketika sinar matahari menghantam permukaan asteroid, mineral di batuan menyerap beberapa panjang gelombang sambil memantulkan yang lain," ujar NASA.

"Dengan mempelajari spektrum cahaya yang dipantulkan dari permukaan, astronom dapat mengukur 'sidik jari' kimiawi dari mineral di permukaan asteroid," sambungnya.

Asteroid itu akan berada paling dekat dengan Bumi sekitar pukul 16.00 GMT (23.30 WIB) pada hari Minggu, menurut Observatorium Paris, pusat penelitian astronomi terbesar di Prancis.

Para astronom amatir di beberapa bagian dunia harus dapat melakukan pengamatannya sendiri.

Asteroid itu akan menjadi paling terang saat bergerak melalui langit selatan, kata Chodas.

"Para astronom amatir di belahan bumi selatan dan di garis lintang utara yang rendah harus dapat melihat asteroid ini menggunakan teleskop berukuran sedang," tuturnya.

"Dengan lubang setidaknya delapan inci pada malam hari menjelang pendekatan terdekat, tetapi mereka mungkin membutuhkan peta bintang untuk menemukannya," sambungnya.

Baca Juga: Viral Video Pria Injak Kepala Induk Kucing Menyusui: Saya Bunuh Dia, Tetapi Tidak Siksa

NASA mengatakan lebih dari 95 persen asteroid dekat Bumi berukuran 2001 FO32 atau lebih besar telah dikatalogkan.

Dan tidak satupun dari mereka yang memiliki peluang berdampak pada planet kita selama abad berikutnya.

NASA mengatakan saat 2001 FO32 akan dekat dengan Bumi adalah tahun 2052.

Enam puluh enam juta tahun yang lalu sebuah asteroid berdiameter kira-kira dua kali lipat dari Paris menabrak Bumi dan memusnahkan 75 persen kehidupan di planet ini.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler