Bikin Pemotretan Telanjang di Dubai, Para Model Wanita dan Fotografer yang Terlibat Dideportasi

7 April 2021, 20:20 WIB
Sekelompok wanita telanjang yang berpose untuk fotografer pekan lalu di sepanjang pagar balkon di kawasan kelas atas Dubai Marina terlihat dari gedung-gedung di sekitarnya/ Twitter.com / @Reject_DMK /

PR BEKASI – Pihak berwenang Dubai akan mendeportasi sekelompok orang yang terlibat dalam pemotretan telanjang di balkon salah satu Gedung Pencakar Langit di sana.

Mereka pun mengkritik insiden itu karena tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ada di Uni Emirat Arab.

Sekelompok model wanita tanpa busana berpose untuk fotografi pekan lalu di sepanjang pagar balkon di kawasan kelas atas di Dubai Marina terlihat dari gedung-gedung di sekitarnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Ingatkan Pengusaha untuk Wajib Bayar THR Idul Fitri 1442 H

Sesi pemotretan para model telanjang itu pun beredar di media sosial setempat.

Jaksa Agung Dubai, Essam Issa Al Humaidan, dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Media Dubai, pada Selasa, 6 April 2021, mengungkap keputusan deportasi tersebut.

"Orang-orang yang terlibat akan dideportasi dari Uni Emirat Arab," kata Essam Issa Al Humaidan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: TMII Diambil Alih Lagi Pemerintah, Fadli Zon: Jangan Sampai Dijual Buat Bayar Utang

"Tidak ada komentar lebih lanjut tentang masalah ini," sambungnya.

Pernyataan itu tidak memberikan rincian tentang kewarganegaraan mereka yang terlibat.

Polisi Dubai pada hari Sabtu, 3 April 2021 mengumumkan penangkapan mereka yang terlibat dalam pemotretan tersebut.

Mereka memperingatkan terhadap "perilaku yang tidak dapat diterima yang tidak mencerminkan nilai-nilai dan etika masyarakat Emirat".

Baca Juga: Dituduh Terlibat Kegiatan Separatis, China Hukum Mati 2 Pejabat Muslim Uighur

Emirat Dubai adalah pusat bisnis dan pariwisata regional di mana penduduk dan pengunjung asing yang tertarik pada pantainya yang bermandikan sinar matahari, gaya hidup mewah, dan lingkungan bisnis.

Warga asing di sebelumnya juga kerap melanggar undang-undang di UEA, federasi dari tujuh emirat Muslim, tentang ketidaksenonohan dan konsumsi alkohol, seperti berciuman di depan umum.

UEA pada November mengubah sejumlah undang-undang tentang masalah-masalah seperti kohabitasi (kumpul kebo), alkohol, dan perceraian, dalam langkah liberalisasi yang dipandang sebagai dorongan untuk membuat negara itu lebih menarik bagi investasi asing dan pariwisata.

Baca Juga: Pentas Kuda Lumping Dibubarkan Ormas karena Syirik, Mbah Mijan: Kalau Belum Paham Islam, Jangan Disalahgunakan

Namun undang-undang yang melarang tindakan tidak bermoral dan bejat tetap ada dalam KUHP Federal.

Polisi Dubai juga mengatakan UEA memiliki undang-undang yang melarang berbagi materi pornografi atau lainnya yang dapat merugikan moral publik.

Dubai diketahui memang salah satu tujuan destinasi wisatawan dunia dengan ikon terkenalnya Burj Khalifa, sebagai gedung tertinggi di dunia.

Dilansir dari spendinglifetraveling, diperkirakan sekitar 15 persen penduduk Dubai adalah orang Emira , sedangkan 85 persen lainnya adalah ekspatriat.

Sebagian besar pekerja yang membangun ratusan gedung pencakar langit Dubai berimigrasi ke Uni Emirat Arab dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Akibatnya, populasi mereka sekarang mencapai lebih dari 50% populasi kota.

Meski demikian Dubai tetap menjunjung nilai-nilai khas Negara Timur Tengah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler