Sebut Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Dirjen WHO: Kita Miliki Banyak Alasan untuk Optimis

13 April 2021, 03:52 WIB
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Tetapi, banyak alasan untuk optimis. /Instagram/@DrTedros/

 

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 masih membayang-bayangi kehidupan masyarakat di seluruh negara hingga saat ini.

Meskipun program vaksinasi Covid-19 sudah mulai dijalankan, akan tetapi hal tersebut belum bisa menjamin pandemi akan berakhir secepatnya.

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.

Baca Juga: Kaget PGN Alami Kerugian Rp3,8 Triliun, Said Didu: Jika Tidak Bisa Perbaiki BUMN, Minimal Jangan Dirusak

Bahkan di beberapa negara sempat mengalami kenaikan kasus positif Covid-19.

Kendati begitu, Tedros menuturkan bahwa terdapat banyak alasan untuk optimis bahwa pandemi Covid-19 bisa tertangani dengan baik dalam beberapa bulan ke depan.

Salah satunya, menurut Tedros, dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang terbukti.

Hal tersebut disampaikan Tedros dalam kesempatan konfrensi pers pada Senin, 12 April 2021 kemarin.

Baca Juga: Pakai Alibi 'Munggahan', Belasan Pasangan Muda-mudi di Tasik Terjaring Razia Satpol PP di Kamar Hotel

"Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Namun, kita memiliki banyak alasan untuk optimis," kata Tedros dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Dalam kesempatan yang sama, Tedros pun menyinggung soal kurva kasus dan kematian Covid-19 yang alami penurunan selama dua bulan pertama di tahun 2021.

"Ini menunjukkan bahwa virus ini (Covid-19, red) dan varian- variannya dapat dihentikan," ujar dia secara tegas.

Transmisi didorong oleh "kebingungan, kepuasan diri, dan inkosistensi dalam kebijakan kesehatan publik".

Baca Juga: Tips Sehat Saat Puasa untuk Ibu Menyusui: Perhatikan Asupan Makanan hingga Perhatikan Kondisi ASI

Kemudian, Tedros mengatakan bahwa di sejumlah negara, meski transmisi terus berjalan, restoran dan kelab malam tetap penuh dan pasar-pasar buka dan dipenuhi orang dengan hanya segelintir yang berhati-hati.

“Sejumlah orang tampak meyakini bahwa jika mereka relatif muda, maka tak jadi masalah jika mereka tertular Covid-19," ucap Tedros menambahkan, sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Dirjen WHO Wanti-wanti Soal Covid-19: Ini Masih Jauh dari Selesai".

Baca Juga: Salat Tarawih Perdana di Bekasi, Jemaah Wajib Jaga Jarak hingga Hanya Diperbolehkan untuk Pria

India telah menyusul Brazil dan menjadi negara dengan angka infeksi kedua tertinggi di dunia usai Amerika Serikat, seiring dengan upaya melawan gelombang kedua yang begitu besar, setelah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin di antara populasi sebesar 1.4 miliar.

"Kita berada di poin yang kritis dalam pandemi sekarang, laju pandemi ini bertumbuh untuk pekan ketujuh berturut-turut," kata pimpinan tim WHO untuk Covid-19 Maria van Kerkhove.

Dengan mencatat bahwa telah terdapat peningkatan sebesar 9 persen dalam jumlah kasus pekan lalu, peningkatan dalam pekan ketujuh berturut-turut, dan peningkatan sebesar lima persen dalam kematian.

"Jika anda melihat kurva epidemi dan laju pandemi saat ini, itu terus berkembang dengan cepat.” ujar Maria van Kerkhove lagi.*** (Ramadhan Dwi Waluya/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler