Rodrigo Duterte Siap Kerahkan Kapal Tempur untuk Usir China Dari Laut Natuna Utara

21 April 2021, 05:42 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte siap bersedia mengerahkan kapal tempur ke Laut Natuna Utara untuk mengusir China. /The Strait Times

PR BEKASI - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia bersedia mengerahkan kapal tempur ke Laut Natuna Utara untuk menegaskan kedaulatan negara itu atas cadangan minyak di wilayah perairan yang diperebutkan.

Diketahui, Rodrigo Duterte telah merangkul China untuk menjadi mitra terbesar Filipina sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2016.

Namun, dirinya telah menghadapi kritik dari dalam negeri yang meningkat karena keengganannya untuk menghadapi China atas aktivitasnya di perairan Laut Natuna Utara yang diklaim Filipina.

Baca Juga: 8 Wilayah yang Perbolehkan Warganya Mudik Lokal, Ada Jabodetabek dan Bandung Raya

Ketegangan meningkat bulan lalu setelah ratusan kapal China terdeteksi masuk Whitsun Reef di Kepulauan Spratly, yang diperebutkan oleh beberapa negara, termasuk Filipina dan China.

China telah menolak tuntutan berulang kali oleh Filipina untuk menarik kembali kapal-kapal tersebut, yang menurut FIlipina adalah kapal milisi maritim dan Cina mengatakan sebagai kapal penangkap ikan.

"Saya tidak begitu tertarik sekarang pada memancing. Saya kira tidak ada cukup ikan untuk diperdebatkan," kata Rodrigo Duterte, Senin, 19 April 2021, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Klarifikasi Soal ASI Sarwendah yang Diminum Betrand, Ruben Onsu: Ini Memalukan Buat Saya dan Keluarga

"Tapi ketika kita mulai menambang, ketika kita mulai mendapatkan apapun yang ada di perut Laut Natuna Utara minyak kita, maka pada saat itu ... saya akan mengirim kapal tempur Filipina ke sana untuk menyatakan kedaulatan," katanya, menambahkan.

Dirinya juga menekankan keinginannya untuk tetap berteman dan berbagi apa pun itu dengan China sesudah permasalahan Laut Natuna Utara tersebut selesai.

Rodrigo Duterte berbicara sehari setelah para pemimpin militer menolak desas-desus bahwa kelompok media sosial yang melibatkan anggota angkatan bersenjata menuntut presiden mencela China atau mereka tidak akan lagi mendukungnya sebagai panglima tertinggi.

China menegaskan kedaulatan atas hampir semua wilayah Laut Natuna Utara, yang diyakini menyimpan cadangan sumber daya alam yang kaya.

Baca Juga: Beberkan Alasan Pemerintah Tak Kunjung Tangkap Yahya Waloni, Ali Ngabalin: Pakai Otak dan Hatimu

Pada 2016, pengadilan yang didukung PBB menolak klaimnya dan China telah mengabaikan keputusan itu.

Rodrigo Duterte telah berulang kali mengatakan konflik dengan China akan sia-sia, dan pada hari Senin memperingatkan pertumpahan darah jika Filipina mencoba untuk mengambil kembali air

Ketegangan baru antara Filipina dan China di kawasan itu telah menimbulkan kekhawatiran besar bagi beberapa negara.

Amerika Serikat, sekutu militer utama Filipina dan mantan penguasa kolonialnya, baru-baru ini mengingatkan China tentang kewajiban perjanjiannya ke Filipina

Perselisihan itu muncul ketika Filipina menerima jutaan dosis suntikan Covid-19 dari Sinovac China banyak dari mereka yang disumbangkan.

Suntikan itu telah mendukung upaya inokulasi negara itu saat menunggu pengiriman vaksin dari Rusia dan Barat.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler