220 Kapal China Masuki Wilayah Sengketa di Laut Natuna Utara, Filipina Geram

- 21 Maret 2021, 16:18 WIB
Gugusan terumbu karang di perairan Laut Natuna Utara yang disengketakan oleh Filipina dan China.  /C.I.A., NASA, China Maritime Safety Administration
Gugusan terumbu karang di perairan Laut Natuna Utara yang disengketakan oleh Filipina dan China. /C.I.A., NASA, China Maritime Safety Administration /

PR BEKASI – Filipina dibuat berang setelah ratus kapal militer China memasuki wilayah terumbu karang yang disengketakan oleh kedua wilayah di Laut Natuna Utara.

Diketahui, pada Sabtu, 20 Maret 2021 Satuan tugas pemerintah Filipina yang mengawasi wilayah tersebut mengatakan pada malam hari terlihat sebanyak 220 kapal China memasuki wilayah tersebut.

Ratusan kapal tersebut diduga dikomandoi oleh personil milisi maritim China yang terlihat tertambat di salah satu hamparan terumbu karang tersebut pada 7 Maret 2021.

Sampai artikel ini dibuat, Pemerintah Filipina belum segera mengajukan protes terkait kejadian tersebut.

Baca Juga: Viral Video Pria Injak Kepala Induk Kucing Menyusui: Saya Bunuh Dia, Tetapi Tidak Siksa

Baca Juga: Hari Down Syndrome Sedunia: Simak 3 Fakta tentang Down Syndrome

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 21 – 27 Maret Leo, Virgo, Libra dan Scorpio: Ini Bisa Jadi Minggu Terberat

Terumbu karang, yang oleh Manila disebut Julian Felipe, adalah kawasan karang berbentuk bumerang dan dangkal sekitar 324 kilometer di sebelah barat kota Bataraza di provinsi Palawan di Filipina barat.

Satuan Tugas Nasional untuk Laut Filipina Barat mengatakan terumbu karang berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x