Protes Aturan Lockdown, Warga Perancis Ramai-ramai Kirim Pakaian Dalam ke Kantor Perdana Menteri

22 April 2021, 15:06 WIB
Warga Prancis beramai-ramai kirim pakaian dalam ke kantor Perdana Menteri Jean Castex untuk memprotes aturan lockdown. /Twitter/@actionculottee

PR BEKASI - Perdana Menteri Perancis Jean Castex mendapatkan kiriman tak terduga dari warganya.

Pasalnya, kantor Jean Castex mendapatkan banyak kiriman berisi pakaian dalam wanita.

Diketahui, kiriman-kiriman pakaian dalam wanita itu berasal dari para pemilik toko sebagai aksi protes terhadap kebijakan yang ditetapkan Jean Castex baru-baru ini.

Baca Juga: Gegara Sabu, Dua Pemuda Duel Senjata Tajam di Jalanan

Sebelumnya, pemerintah Prancis kembali menerapkan aturan lockdown untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di negeri Menara Eiffel tersebut.

Oleh karena itu, Costex menetapkan sejumlah kategori bisnis yang harus ditutup selama masa lockdown. Salah satunya, toko pakaian dalam.

Costex menilai toko pakaian dalam termasuk ke dalam kategori binsis yang non-esensial di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Bukan Prioritas, Pandu Riono: Prioritas Sekarang Meningkatkan Cakupan Vaksinasi pada Penduduk

Oleh karena itu, para pemilik toko dari berbagai wilayah di Prancis menyerukan aksi protes dengan membentuk kolektif yang dijuluki Action Culottee.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Connexion France, kolektif ini bertujuan untuk mengkoordinasikan aksi protes mereka terhadap pemerintah.

Selain itu, para anggota kolektif ini juga aktif mengunggah foto-foto yang berkaitan dengan aksi protes mereka yang unik ke media sosial.

Baca Juga: Bau Mulut saat Puasa? Berikut Sejumlah Cara Simpel untuk Mengatasinya!

Mereka berharap aksi protes tersebut dapat mengingatkan pemerintah terkait ratusan toko pakaian dalam di Prancis yang kini terancam bangkrut.

Selain itu, para pemilik toko juga menyelipkan surat terbuka yang ditujukan untuk pemerintah Prancis dalam kiriman tersebut.

"Anda akan menemukan terlampir dengan surat ini sebuah elemen kehidupan sehari-hari yang dianggap tidak penting oleh pemerintah: celana dalam," demikian isi surat terbuka itu.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Connexion France

Tags

Terkini

Terpopuler