PR BEKASI - Publik mungkin masih ingat dengan peristiwa kelam di Prancis pada Oktober 2020 lalu saat terkuak kasus pembunuhan guru sejarah bernama Samuel Paty yang dibunuh dengan kejam.
Terbunuhnya Samuel Paty dengan cara dipenggal berawal dari pengakuan seorang siswi yang mengaku gurunya tersebut telah menampilkan karikatur Nabi Muhammad.
Karena pengakuan tersebut, ayah dari siswi tersebut marah dan membuat sebuah video yang kemudian viral di media sosial hingga tragisnya Samuel Paty tewas di tangan Abdullakh Anzorov.
Namun, dalam fakta terbaru yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, siswi tersebut ternyata berbohong dan mengarang bahwa Samuel Paty telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Korupsi Rumah DP 0 Rupiah, Yunarto Wijaya Sentil Anies Baswedan: What Else?
Gejolak Islamfobia atau kebencian, ketakutan, dan diskriminasi yang diterima umat Muslim di Prancis terlanjur terjadi terlebih setelah Presiden Emmanuel Macron ikut bersuara.
Pernyataan Emmanuel Macron yang memicu Islamofobia salah satunya diperkuat dengan tewasnya Samuel Paty oleh Abdullahkh Anzorov. Dampaknya, umat Islam di seluruh dunia mengecam Macron dan Prancis.