Pasokan Oksigen KRI Nanggala Diperkirakan Habis, Kapal Perang Australia dan Poseidon AS Bantu Pencarian

24 April 2021, 15:22 WIB
Keberadaan dari Nanggala-402 masih belum ada tanda, Australia dukung dengan mendatangkan kapal perang yang dilengkapi sonar dan AS datangkan Poseidon. /Zabur Karuru/Antara

PR BEKASI - Pasokan oksigen untuk 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali diyakini telah habis pada Sabtu pagi, 24 April 2021.

Sementara tanda-tanda KRI Nanggala-402 masih belum terdeteksi, pencarian masih terus dilakukan dengan didukung kedatangan kapal perang Australia yang dilengkapi sonar.

KRI Nanggala 402 hilang setelah penyelaman terakhir yang dilaporkan pada Rabu, kekhawatiran meningkat akan kemungkinan kapal sudah tenggelam terlalu dalam untuk dijangkau atau pulih tepat waktu.

Baca Juga: Curhatan Seorang Istri, Suami Tak Mau Makan ‘Mi Ayam’ karena Ukurannya Terlalu Besar Viral di Twitter

"Kami akan memaksimalkan upaya hari ini, hingga batas waktu besok jam 3 pagi," kata juru bicara militer Mayjen Achmad Riad, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari US News.

Di samping tanda-tanda keberadaan yang belum terbit dari Nanggala-402, anggota keluarga dari para prajurit TNI mengulurkan harapan bahwa pencarian besar-besaran akan segera membawa kabar.

Adik dari salah satu awak kapal Ratih Wardhani menyampaikan kalau keluarga dalam kondisi baik dan terus memanjatkan doa untuk keselamatan anggota keluarga mereka.

Baca Juga: Soroti Belasan WNA India Positif, Pandu Riono: Waspada, Kita Tak Tahu Mereka Tertular Virus Baru atau Lama

“Kami optimis Nanggala bisa diselamatkan bersama semua awaknya," ujar adik dari Wisnu Subiyantoro yang berusia 49 tahun.

Dua puluh empat kapal Indonesia dan satu pesawat patroli dikerahkan untuk pencarian, dengan fokus pada daerah di mana ditemukan minyak licin, setelah kapal selam menghilang saat latihan.

Sebuah pesawat pengintai Amerika, P-8 Poseidon, diharapkan bergabung dalam pencarian pada hari Sabtu dan kapal Australia kedua akan segera tiba.

Baca Juga: Masyarakat Tak Perlu Panik! Kapolda Metro Pastikan Tak Ada Eksodus WN India Masuk ke Indonesia

"Kedua kapal Australia ini akan membantu memperluas area pencarian dan memperpanjang durasi upaya pencarian," kata Laksamana Muda Angkatan Laut Australia Mark Hammond.

Kapal penyelamat Singapura dan Malaysia juga diharapkan dalam beberapa hari mendatang.

Presiden Indonesia Joko Widodo membatalkan kunjungan ke pelabuhan Banyuwangi, tempat beberapa kapal penyelamat berangkat lebih awal, untuk mempersiapkan KTT regional akhir pekan di Jakarta.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah HRS Didatangi Sosok Putih Bercahaya Saat Sidang, Simak Faktanya

Dia meminta masyarakat Indonesia untuk mendoakan awak kapal kembali dengan selamat, sambil memerintahkan upaya habis-habisan untuk menemukan kapal selam.

"Prioritas utama kami adalah keselamatan 53 awak," ucap Jokowi.

“Kepada keluarga anggota kru, saya dapat memahami perasaan Anda dan kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan semua anggota kru," lanjutnya.

Baca Juga: Pasokan Oksigen Menipis, Petugas Medis India Pasrah di Tengah Gelombang Lonjakan Covid-19

Tidak ada bukti konklusif minyak licin yang ditemukan sebelumnya itu dari Nanggala-402.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan, minyak bisa saja tumpah dari celah di tangki bahan bakar kapal selam atau awak kapal bisa melepaskan bahan bakar dan cairan untuk mengurangi berat kapal sehingga bisa muncul ke permukaan.

Margono mengatakan objek tak dikenal yang menunjukkan magnet tinggi terletak di kedalaman 50 hingga 100 meter (165 hingga 330 kaki) dan para pejabat berharap itu adalah kapal selam.

Baca Juga: Pencarian KRI Nanggala-402 Masih Berlanjut, Menhan AS Kembali Tawarkan Bantuan pada Prabowo Subianto

Angkatan Laut yakin, bagaimanapun, bahwa kapal selam itu tenggelam hingga kedalaman 600-700 meter (2.000-2.300 kaki).

Jauh lebih dalam dari kedalaman keruntuhannya, di mana tekanan air akan lebih besar daripada yang bisa ditahan lambung kapal.

Kedalaman jatuhnya kapal diperkirakan mencapai 200 meter (655 kaki) oleh perusahaan Korea Selatan yang memasang kembali kapal tersebut pada 2009-2012.

Baca Juga: Sebut Kisruh Rumah Tangga Hanya Dirinya dan Sule yang Tahu, Netizen ke Nathalie Holscher: Kan Lu yang Cerita!

Penyebab hilangnya kontak dari Nanggala-402 masih belum dapat dipastikan.

Angkatan Laut mengatakan kegagalan listrik bisa membuat kapal selam tidak dapat menjalankan prosedur darurat untuk muncul kembali.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: US News

Tags

Terkini

Terpopuler