Akibat Desak-desakkan, Puluhan Orang Tewas dalam Festival Keagaamaan oleh Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks di Israel

30 April 2021, 16:01 WIB
Para penyembah kaum Yahudi bernyanyi dan menari saat mereka berdiri di tribun di acara Lag B'Omer di Gunung Meron, Israel utara./Reuters /

PR BEKASI – 44 orang dinyatakan tewas dalam festival keagamaan di Israel yang diikuti oleh kaum Yahudi ultra-Ortodoks pada Jumat, 30 April 2021.

Atas kejadian itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa hal ini adalah sebagai bencana besar.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Insiden itu terjadi ketika puluhan ribu kaum Yahudi ultra-Ortodoks memadati makam tokoh agama abad ke-2 Rabbi Shim Bar Yochai di Galilea.

Dalam acara keagamaan itu, warga memperingati upacara Lag B'Omer tahunan yang mencakup doa sepanjang malam, lagu-lagu mistis, dan tarian.

Baca Juga: Sanksi Tegas, Kimia Farma Pecat Oknum Petugas yang Terlibat Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu

Sementara itu, saksi mata mengatakan bahwa pada saat insiden itu orang-orang merasakan sesak napas atau ada juga yang terinjak-injak di sebuah lorong yang padat.

Hal itu terjadi karena sebagian orang mengetahui adanya peringatan untuk membubarkan diri karena acara tersebut dinilai telah melakukan kerumunan di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Atas insiden tersebut, helikopter mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit. Sementara itu, pihak militer setempat tengah melakukan pencarian hingga melakukan penyelematan.

Berdasarkan laporan dari petugas medis setempat mengatakan bahwa sebanyak 103 orang terluka dalam insiden tersebut. Bahkan, korbannya terdapat anak-anak.

Baca Juga: Zona Hijau Diklaim Sudah 98 Persen, Rahmat Effendi Larang Warga Bekasi Gelar Open House Saat Lebaran

"Kami akan masuk ke dalam untuk menari dan semacamnya dan tiba-tiba kami melihat paramedis dari (layanan ambulans) MDA berlari, seperti CPR pada anak-anak," kata Shlomo Katz, 36.

Sementara itu, video yang memperlihatkan kekacauan di malam itu sudah tersebar di media sosial dengan menunjukkan adegan kacau ketika pria Ultra-Ortodoks memanjat melalui celah di lembaran besi bergelombang yang robek untuk melarikan diri dari himpitan.

Tidak hanya itu, dalam video itu juga terlihat mayat-mayat yang sudah tergeletak di atas tandu di koridor dengan ditutupi selimut foil.

Dengan begitu, petugas penyelamat mencoba membebaskan korban, polisi menutup situs tersebut dan memerintahkan orang untuk segera keluar.

Baca Juga: Media Asing Sebut AS akan Jual Kapal Patroli Bersejarah ke Indonesia tetapi Tuai Kontroversi

Selain itu, Kementerian Perhubungan menghentikan perbaikan jalan di daerah tersebut untuk memungkinkan sejumlah ambulans dan bus jemaah bergerak tanpa hambatan.

Diketahui, makam Gunung Meron dianggap sebagai salah satu situs tersuci di dunia Yahudi dan merupakan situs ziarah tahunan.

Acara tersebut merupakan salah satu pertemuan terbesar di Israel sejak merebaknya pandemi virus corona lebih dari setahun yang lalu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler