Ferdinand Akui Sedih Banyak yang Protes Soal Israel, Tapi Pakai Aplikasi Buatan Yahudi

14 Mei 2021, 15:59 WIB
Mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean akui sedih banyak yang protes soal Israel tapi pakai aplikasi buatan Yahudi. /YouTube.com/Ferdinand Hutahaean


PR BEKASI – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku sedih karena banyak masyarakat yang protes atas konflik politik Israel-Palestina yang dia menilai berlebihan.

Hal tersebut diungkap Ferdinand melalui akun Twitternya sebagai respon mengenai kondisi politik yang sedang memanas antara kedua negara tersebut.

"Saya kadang-kadang sedih melihat protes berlebihan demi politik tentang kondisi Israel-Palestina," kata Ferdinand seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya.

Bukan tanpa alasan, menurut Ferdinand protes tersebut justru disampaikan melalui platform media sosial seperti Twitter, Telegram, WhatsApp hingga smartphone yang menurutnya itu adalah buatan Yahudi.

Baca Juga: Rusia dan Yordania Lanjutkan Upaya untuk Atur Pembicaraan Langsung Konflik Israel dan Palestina

"Ada yang marah-marah ke Israel menggunakan WA, Telegram, twitter dan HP bikinan Yahudi yang mana sebagian keuntungannya masuk ke Israel dan digunakan beli senjata, bomb dan peluru yang ditembakkan ke Hamas," kata Ferdinand, melanjutkan.

Perseteruan Israel dengan pasukan Hamas kembali memanas pada Rabu, 12 Mei 2021 lalu.

Berdasarkan laporan 35 warga Palestina tewas di Gaza akibat serangan Israel dalam aksi saling serang melalui udara yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Pasukan Israel mengirimkan ratusan serangan udara di Gaza hingga dini hari Rabu, saat kelompok Islamis dan kelompok militan Palestina lainnya meluncurkan beberapa serangan roket ke Tel Aviv dan Bersyeba.

Baca Juga: Kaum Yahudi Israel Sering Disebut Pembuat Masalah, Ternyata Ini Rentetan Alasan di Baliknya

Dalam serangan udara tersebut mengakibatkan satu bangunan tempat tinggal warga di Gaza rusak berat akibat terhantam rudal Israel.

Israel mengaku pihaknya menyasar Hamas, termasuk pusat intelijen dan situs peluncuran roket.

Upaya terus dilakukan dari negara-negara lain salah satunya Rusia dan Yordania untuk memfasilitasi kedua negara itu untuk berkomunikasi.

Para menteri luar negeri membahas masalah regional dengan fokus khusus pada situasi di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ambil Alih Rumah Warga Palestina, Eropa Desak Israel Hentikan pembangunan Pemukiman Ilegal

"Para menteri telah menegaskan kembali komitmen bersama untuk melanjutkan upaya dengan tujuan untuk mengatur pembicaraan langsung Palestina-Israel," kata Kemenlu.

"Mencatat pentingnya upaya mediator internasional dari Kuartet Timur Tengah," kata Kemenlu, menyambungkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari TASS pada Jumat, 14 Mei 2021.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: TASS Twitter @FerdiandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler