Israel Hancurkan 3 Gedung Media Sampai Rata dengan Tanah, WNI di Gaza: Israel Berusaha Membungkam Media

16 Mei 2021, 11:52 WIB
Muhammad Husein mengatakan bahwa sudah tiga bangunan media yang menjadi target serangan Israel sampai dihancurkan rata dengan tanah. /Tangkapan layar YouTube.com/tvOneNews

PR BEKASI - Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, Palestina, Muhammad Husein angkat bicara terkait serangan Israel yang menghancurkan gedung 12 lantai di Gaza yang menampung kantor berita Associated Press pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Muhammad Husein mengatakan bahwa ini bukan kali pertama bangunan media menjadi target serangan Israel di Gaza.

Hal itu disampaikan Muhammad Husein melalui sambungan interaktif dalam acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Israel Bombardir Gaza" pada Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Kapitra Ampera: Kalau Merasa Berprestasi, Keluar Saja dan Bikin LSM

"Ini bukan bangunan media pertama yang jadi target serangan zionis Israel," kata Muhammad Husein, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Minggu, 16 Mei 2021.

Muhammad Husein menuturkan bahwa selama tiga hari terakhir sudah ada 3 bangunan perkantoran media yang menjadi target serangan Israel hingga rata dengan tanah.

"Namun, dalam tiga hari terakhir ini sudah ada 3 bangunan, gedung yang sangat besar yang menjadi pusat perkantoran lembaga media di Gaza, yang merupakan nadi dan denyut media. Semua dihancurkan secara total, rata dengan tanah," kata Muhammad Husein.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Rocky Gerung: KPK Memang Hendak Dikerdilkan Sesuai Pesanan Oligarki

Meski demikian, Muhammad Husein menuturkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, hanya saja peralatan dan fasilitas dalam kantor tidak dapat dievakuasi.

"Adapun korban jiwa tidak ada, karena memang sudah diberikan peringatan. Meskipun peringatan itu hanya untuk mengevakuasi para pegawai atau awak media, tidak untuk mengevakuasi peralatan dan fasilitas yang ada di dalam gedung," kata Muhammad Husein.

"Jadi gedung-gedung itu hancur lebur berserta isinya dan peralatan media yang ada di dalamnya," sambungnya.

Baca Juga: Novel Baswedan Dinonaktifkan karena TWK, Ferry Koto: Matanya Jadi Korban, Kurang Apalagi Kebangsaannya?

Muhammad Husein pun membenarkan bahwa saat ini Israel tengah berupaya menutup akses media terhadap apa yang terjadi di Palestina.

"Iya, itu (menutup akses media) yang sedang diusahakan oleh zionis di Israel, bahkan tadi malam, serangan sudah semakin meluas. Israel menarget fasilitas dan infrastruktur, di antaranya jaringan air, jaringat listrik, dan jaringan internet," kata Muhammad Husein.

Muhammad Husein juga membenarkan pernyataan beberapa analis lokal bahwa saat ini, Israel tengah berusaha membungkam media agar tak menayangkan aksi pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Ammar Zoni Pernah Maki-maki Irish Bella karena Cipika-cipiki dengan Pria Lain: Harus Ditatar Biar Dia Sadar

"Seperti yang dikatakan beberapa analis lokal, Israel berusaha untuk membungkam media, agar tidak menayangkan aksi pembantaian yang dia lakukan terhadap warga Gaza," ujar Muhammad Husein.

Lebih lanjut, Muhammad Husein mengungkapkan bahwa tadi malam merupakan malam terparah dan terpanas di Gaza selama satu pekan terakhir ini.

"Selama satu pekan terakhir, malam ini adalah malam terpanas dan terparah yang kita rasakan. Perlu diketahui, ini saya tidak tidur semalaman, karena dentuman bom-bom sangat keras, tidak jauh dari tempat saya tinggal," kata Muhammad Husein.

Baca Juga: Desak Jokowi Evaluasi Hasil TWK KPK, Alissa Wahid: Jangan Jadikan TWK Alat Singkirkan Orang Berintegritas

Tak hanya itu, Muhammad Husein juga mengatakan bahwa tadi malam ada tiga keluarga yang dibantai secara brutal oleh Israel dan sampai saat ini belum bisa dievakuasi.

"Sejak tadi malam sampai dini hari tadi, ada tiga keluarga yang dibantai secara brutal. Ketiga keluarga itu masih berada di dalam reruntuhan, tercatat ada sekitar 15 jiwa, yang 10 di antaranya anak-anak dan wanita, belum sempat dievakuasi sampai sekarang, karena serangannya masih sangat masif," tutur Muhammad Husein.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler