Jajak Pendapat: 43 Persen Warga Israel Percaya PM Naftali Bennett Akan Gagal

14 Juni 2021, 16:27 WIB
43 persen warga Israel percaya bahwa pemerintahan Israel yang baru di bawah Naftali Bennett akan gagal sebelum empat tahun memerintah. /Bruce Emmerling/PIXABAY

PR BEKASI - Naftali Bennett terpilih untuk menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel pada Minggu, 13 Juni 2021.

Kekuasaan Benjamin Netanyahu yang bertahan selama 12 tahun di Israel akhirnya lengser, dan kini dia akan menjadi oposisi di pemerintahan Naftali Bennett.

Namun, baru sehari dilantik, hampir setengah dari warga Israel tidak percaya bahwa pemerintahan koalisi baru yang dilantik akan sukses hingga akhir masa jabatannya.

Baca Juga: Siapakah Naftali Bennet? PM Baru Israel yang Menentang Keras Kemerdekaan Palestina

Hal tersebut didapat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Saluran TV Israel 12.

Hasilnya, 43 persen warga Israel berpendapat bahwa pemerintahan Israel di bawah Naftali Bennett akan gagal sebelum masanya.

Hanya 11 persen yang percaya bahwa Bennett akan berhasil empat tahun menjabat sebagai Perdana Menteri Israel.

Baca Juga: Naftali Bennet Resmi Jadi PM Israel, Hamas: Tak Mengubah Pandangan Kami Soal Entitas Zionis

Sementara itu, 61 persen responden percaya bahwa Naftali Bennett bergabung dengan koalisi hanya untuk keuntungan pribadi.

20 persen mengatakan dia bergabung dengan koalisi karena alasan ideologis dan 19 persen mengatakan mereka tidak tahu.

Mengenai rotasi, 49 persen responden mengatakan bahwa Naftali Bennett akan menghormati kesepakatan dan mengikuti Yair Lapid (pemimpin Yesh Atid).

Baca Juga: Perebutkan Kursi PM Israel, Perolehan Suara Naftali Bennet dengan Benjamin Netanyahu Beda Tipis

Tujuh persen mengatakan dia akan menghormati kesepakatan dan 19 persen mengatakan pemerintah akan runtuh sebelum Bennett menyelesaikan jabatan dau tahun.

Lebih lanjut, hasil jajak pendapat itu menunjukkan bahwa 56 persen warga Israel menentang pawai bendera kontroversial yang akan diadakan di Yerusalem hari ini, sementara 29 persen mendukungnya.

Pawai tersebut akan berlangsung dari Gerbang Damaskus melewati Gerbang Jaffa, dan menuju ke Tembok Barat Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Sebut Mayoritas Warga Dukung Normalisasi dengan Israel, Pembawa Acara TV Kuwait Diserang

Namun, kabarnya pawai tersebut dibatalkan karena kekhawatiran ketegangan baru antara negara penduduk dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza.

Sebab, Hamas telah memperingatakan agar tidak mengizinkan pawai melalui kawasan Muslim Kota Tua.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler