Ratusan Kuburan Tak Bertanda Ditemukan di Lahan Bekas Sekolah di Kanada

25 Juni 2021, 10:50 WIB
Kru melakukan pencarian radar penembus tanah di sebuah lapangan. Ratusan kuburan tak bertanda kembali ditemukan di bekas sekolah perumahan Kanada./National Centre for Truth and Reconciliation/Handout via Reuters. /

PR BEKASI - Terdapat ratusan kuburan tak bertanda ditemukan di sebuah lahan bekas sekolah perumahan di Kanada.

Kuburan tersebut ditemukan oleh sekelompok adat di Provinsi Saskatchewan, Kanada, pada Kamis.

Mereka mengatakan bahwa telah menemukan kuburan tak bertanda di dekat bekas sekolah perumahan Indian Marieval di Grayson, Saskatchewan, Kanada.

Baca Juga: Replika Kuburan di Medan Cegah Warga Buang Sampah Sembarangan

Di lahan bekas sekolah tersebut terdapat sekitar 751 orang yang ada di dalam kuburan tak bertanda tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Jumat, 24 Juni 2021.

Hal ini menjadi penemuan terbaru dan terbesar hingga saat ini, karena mengingat peristiwa kasus pelecehan dan diskriminasi yang dialami oleh masyarakat adat di Kanada sejak bertahun-tahun yang lalu.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa dia sangat sedih dengan penemuan kuburan tak bertanda di Marieval Indian Residential School.

Baca Juga: Kuburan Babi Ngepet di Depok Akhirnya Dibongkar Polisi, Ini Alasannya

Sekolah tersebut berada sekitar 87 mil (140 km) dari ibukota provinsi Regina.

"Luka dan trauma yang Anda rasakan adalah tanggung jawab Kanada untuk ditanggung," kata Trudeau kepada penduduk asli di sana.

Tidak jelas seberapa banyak sisa-sisa yang terdeteksi milik anak-anak tersebut.

Baca Juga: Geger Kuburan Tiba-tiba Meninggi 1 Meter di Sumatra Barat, Wali Korong: Bukan Kuburan Keramat atau Orang Saleh

Sedangkan, kepala Negara Pertama, Cowessess Cadmus Delorme mengatakan bahwa cerita masyarakat menyebutkan orang dewasa dimakamkan di lokasi tersebut.

Delorme kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa ada beberapa kuburan milik orang non-pribumi yang mungkin milik gereja.

Dia juga mengatakan dengan harapan bahwa bantuan dari First Nation dapat menemukan batu nisan yang pernah menandai kuburan tersebut.

Baca Juga: Merinding, Ratusan Peti Mati di Italia ke Luar dari Kuburan dan Bergerak ke Laut

Delorme juga mengatakan bahwa gereja yang mengelola sekolah tersebut telah memindahkan batu nisannya.

"Kami tidak menghapus batu nisan. Menghapus batu nisan adalah kejahatan di negara ini. Kami memperlakukan ini seperti TKP," kata Delorme kepada wartawan.

Sistem sekolah perumahan, yang beroperasi antara tahun 1831 dan 1996, telah memisahkan sekitar 150.000 anak pribumi dari keluarga mereka dan membawa mereka ke sekolah perumahan Kristen yang dijalankan atas nama pemerintah federal.

Baca Juga: Cicit Cut Nyak Meutia, Rumah Mewah Aleta Molly Jadi Sorotan karena Ada Kuburan Pribadi

"Kanada akan dikenal sebagai negara yang berusaha memusnahkan First Nations," kata Bobby Cameron selaku Ketua Federasi Bangsa Adat Berdaulat yang mewakili 74 First Nations.

Dia juga mengatakan bahwa hal ini baru permulaan dari pencarian kuburan tak bertanda di Saskatchewan, Kanada.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler