AS Beri Tindakan Keras pada Aktivis Otoritas Palestina Atas Kematian Aktivis HAM Nizar Banat

28 Juni 2021, 13:43 WIB
Pemerintah AS memberikan tindakan keras kepada aktivis otoritas Palestina atas kematian HAM Nizar Banat. /Reuters/Mohamad Torokman


PR BEKASI - AS memberikan tindakan keras kepada aktivis Otoritas Palestina atas kematian aktivis HAM Nizar Banat.

Sebelumnya diberitakan bahwa Nizar Banat diduga meninggal karena dipukuli oleh petugas keamanan Palestina Kamis lalu.

Hal itu membuat beberapa aktivis politik Palestina juga khawatir akan nyawa mereka, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui The Jerusalem Post, Senin, 28 Juni 2021.

Beberapa aktivis juga memberikan kritik terhadap Otoritas Palestina mengatakan bahwa mereka telah menerima ancaman karena pandangan mereka atas kasus Nizar Banat.

Baca Juga: Militer Rusia Pantau Kapal 'Penghancur' AS USS Ross yang Masuki Laut Hitam

Mereka juga ikut menyalahkan AS, Uni Eropa dan partai-partai internasional lainnya karena menutup mata terhadap pelanggaran HAM dan korupsi yang dilakukan oleh Otoritas palestina.

Termasuk tindakan keras terhadap puluhan kritikus dan lawan politik di Tepi Barat dalam beberapa minggu terakhir.

“Sangat menarik dan mengganggu bahwa tindakan keras Otoritas Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya dimulai segera setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Ramallah bulan lalu,” kata Nadia Harhash selaku analis politik Palestina.

“Blinken mengatakan bahwa pemerintahan baru AS ingin memberdayakan Otoritas Palestina. Jika pemberdayaan berarti menangkap dan membunuh aktivis politik, maka AS pasti terlibat dalam kejahatan pasukan keamanan Palestina,” katanya.

Baca Juga: Palestina Luluh Lantak Pasca Serangan Israel, Dana Bantuan Rekonstruksi Diblokir Senator Republik AS

Sementara itu, pihak juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan bahwa AS akan mendesak Otoritas Palestina untuk melakukan penyelidikan.

"Kami mendesak Otoritas Palestina untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan dan untuk memastikan akuntabilitas penuh dalam kasus ini," kata Price.

"Kami memiliki keprihatinan serius tentang pembatasan Otoritas Palestina terhadap pelaksanaan kebebasan berekspresi oleh warga Palestina dan pelecehan terhadap aktivis dan organisasi masyarakat sipil," katanya, menambahkan.

Sedangkan dari kantor perwakilan Uni Eropa untuk Otoritas Palestina melalui cuitan di di akun Twitternya, mengatakan bahwa mereka terkejut dan sedih atas pemberitaan tersebut.

Baca Juga: 55 Anggota DPR AS Ajukan RUU untuk Sanksi Pendukung Hamas dan Jihad

"Terkejut dan sedih dengan kematian aktivis dan mantan kandidat legislatif Nizar Banat. Penyelidikan penuh, independen, dan transparan harus segera dilakukan," tulisnya.

Selain itu, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland juga melakukan hal yang sama.

Bahwa dia juga merasakan kekhawatiran dan kesedihan atas berita kematian aktivis HAM Nizar Banat.

"Saya menyerukan penyelidikan cepat, independen dan transparan. Pelaku harus dibawa ke pengadilan," tulis Tor Wennesland.

Hingga saat ini kematian Nizar Banat tidak luput dari perhatian Internasional di mata pemerintahan Presiden AS, Joe Biden.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler