PR BEKASI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa semua negara harus bekerja sama untuk menyelidiki asal usul Covid-19 yang memicu pandemi dan jangan saling menyalahkan.
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah China menolak usulan penyelidikan asal usul Covid-19 fase kedua.
Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic yang ditanya tentang penolakan China mengatakan pada briefing PBB di Jenewa bahwa semua negara jangan saling menyalahkan.
"Ini bukan tentang politik, ini bukan tentang permainan menyalahkan. Ini pada dasarnya tentang persyaratan yang kita semua harus coba pahami bagaimana patogen masuk ke populasi manusia," kata Tarik Jasarevic, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Sabtu, 24 Juli 2021.
"Dalam hal ini, negara benar-benar memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dan bekerja dengan WHO dalam semangat kemitraan," kata Tarik Jasarevic, melanjutkan.
Sementara itu, Gedung Putih AS mengatakan bahwa keputusan China untuk menolak rencana WHO untuk fase kedua adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya.
Disebutkan dengan kemungkinan dalam fase kedua itu akan memiliki fokus lebih besar pada kemungkinan kebocoran laboratorium tersebut.
Sebelumnya, pernyataan dari Gedung Putih AS dianggap sebagai teori konspirasi crackpot yang tidak diizinkan untuk dibahas di Facebook.
Baca Juga: WHO 'Sentil' Indonesia, Minta Aturan Perpanjangan PPKM Diperketat
Hal itu karena ada tekanan yang meningkat pada China untuk menyelidiki bagian Institut Virologi Wuhan (WIV).
WIV merupakan Institut yang didanai oleh AS, yang bekerja dengan tim ilmuwan virus corona.
Meskipun sebagian besar ilmuwan masih percaya bahwa asal usul zoonosis tetap merupakan penjelasan yang lebih mungkin.
Surat kabar Global Times mengatakan bahwa pejabat yang mengklaim tidak ada staf WIV yang terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: China Tolak Rencana WHO Lakukan Penyelidikan Tahap Kedua Asal Usul Covid-19
surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa WIV tidak memiliki virus yang dapat menginfeksi manusia secara langsung.
"Selama ini tidak pernah ada kebocoran patogen atau infeksi manusia yang terjadi di lab P4 Wuhan sejak dioperasikan pada 2018," kata Yuan Zhiming selaku direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional China dan profesor di WIV.
Sedangkan Liang Wannian selaku pemimpin tim gabungan WHO-China tentang asal-usul Covid-19, mengatakan bahwa teori kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin.
“Jika beberapa negara percaya bahwa penyelidikan lebih lanjut di bidang ini harus dilakukan, maka penyelidikan harus dilakukan di laboratorium yang belum diperiksa,” kata Liang.***