Situs Cadas Hima di Arab Saudi Masuk Daftar UNESCO, Bukti Kawasan Kerajaan Kaya Warisan Manusia

25 Juli 2021, 14:05 WIB
Hima, situs cadas di Arab Saudi menjadi warisan budaya keenam yang terdaftar di UNESCO dan di Kerajaan. /Saudi Gazette

PR BEKASI - Hima, sebuah situs seni cadas di Najran, Arab Saudi, telah dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Dengan demikian, Hima menjadi situs keenam di Arab Saudi yang terdaftar dalam UNESCO.

Situs Hima terletak di barat daya Arab Saudi, merupakan rumah bagi salah satu kompleks seni cadas terbesar di dunia.

Baca Juga: Tak Ada Laporan Kasus, Arab Saudi Umumkan Kesuksesan Ibadah Haji 2021 di Tengah Pandemi Covid-19

Merayakan hal ini, Menteri Kebudayaan Arab Saudi Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan memuji dukungan dan bimbingan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad Bin Salman.

Dia juga berterima kasih pada pejabat Komisi Warisan, misi Arab Saudi untuk UNESCO, dan Kementerian Kebudayaaan secara umum.

"Di balik setiap pencapaian budaya ada tuntunan dan visi seorang pemimpin yang hebat," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Saudi Gazette pada Minggu, 25 Juli 2021.

"Terima kasih atas inspirasi, Yang Mulia Putra Mahkota, atas dukungannya terus-menerus," sambungnya.

Baca Juga: Bikin Bangga! Pantun Akhirnya Diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia Tak Benda Indonesia

Tak hanya itu, Pangeran Badr juga berterima kasih pada Bahrain, Oman, dan Kuwait atas dukungan mereka.

Dia menambahkan bahwa negara mereka kaya akan situs warisan manusia dan masa depan yang akan selalu lebih indah.

Rasa terima kasih juga diucapkannya untuk Mesir karena selalu memegang teguh prinsip kerja sama Arab di setiap forum budaya.

Hima adalah saluran bagi karavan di jalur perdagangan dan haji menuju dan dari bagian selatan Arabia, ke pasar dunia kuno Arabia, Mesopotamia, Levant, dan Mesir.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi di Riyadh, Perkuat Kemitraan UAE dan Arab Saudi

Orang-orang yang melewati daerah tersebut antara zaman pra dan pascasejarah telah meninggalkan banyak koleksi seni cadas.

Koleksi ini menggambarkan perburuan, satwa liar, tumbuhan, simbol, dan alat yang digunakan pada saat itu.

Lalu ribuan prasasti yang ditulis dalam beberapa aksara kuno, termasuk Musnad, Thamudic, Nabatean, dan Arab awal.

Sumur-sumur itu berusia lebih dari 3.000 tahun dan dianggap sebagai sumber air segar yang vital di gurun Najran yang luas.

Baca Juga: Arab Saudi Perketat Aturan, 1 Agustus 2021 Larang Orang yang Tidak Divaksinasi Covid-19 Memasuki Tempat Umum

Sampai dengan saat ini, mereka masih melayani transaksi air segar dari sumber tersebut.

“Kami sangat senang memiliki situs kuno yang luar biasa ini yang diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia," kata Dr. Jasir Alherbish, CEO Komisi Warisan.

"Kawasan ini memiliki nilai universal yang luar biasa, memberi kita banyak pelajaran tentang evolusi budaya dan kehidupan manusia di zaman kuno,” lanjutnya.

Dia menyatakan pihaknya bekerja dalam melestarikan daerah dan melakukan penelitian untuk lebih memahami prasasti batu.

Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Wanita Lakukan Ibadah Haji Tanpa Wali Laki-laki

Kemudian mengharapkan akan dapat menyambut lebih banyak pengunjung lokal dan internasional untuk datang dan melihat situs budaya bersejarah itu.

Pelestarian dan perlindungan warisan dunia budaya dan alam Kerajaan adalah bagian penting dari Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi.

Diawasi oleh Heritage Commission, serangkaian penemuan baru telah memperkuat reputasi negara itu sebagai tujuan utama bagi para arkeolog, sejarawan, dan ilmuwan yang ingin memahami sejarah manusia di seluruh wilayah.

Tahun lalu, Komisi mengumumkan salah satu penemuan paling inovatif di Kerajaan, yaitu jejak kaki manusia dan hewan purba, yang berusia lebih dari 120.000 tahun, di Tabuk.

Baca Juga: Bacaan Takbir Malam Idul Adha 2021 Lengkap dengan Lafaz Arab Beserta Artinya

Penemuan ini dijadikan sebagai bukti pertama kehidupan manusia di Semenanjung Arab.

Kerajaan juga telah mengambil langkah-langkah serius untuk melindungi warisan nasional dan internasional.

Pada tahun 2019, Kementerian Kebudayaan menandatangani Memorandum of Understanding.

UNESCO menyumbangkan puluhan juta dolar pada strategi organisasi untuk pelestarian warisan di seluruh dunia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Saudi Gazette

Tags

Terkini

Terpopuler