Juli 2021 Jadi Suhu Terpanas di Dunia, Ahli: Perubahan Iklim Telah Merusak Setiap Sudut Bumi

14 Agustus 2021, 11:26 WIB
Suhu permukaan daratan dan lautan pada Juli 2021 lalu tercatat hampir 0.9 selsius lebih panas daripada rata-rata 15.8 selsius yang merupakan bulan terpanas di dunia sejak pencatatan modern dimulai 142 tahun lalu. /Anadolu Agency

 

PR BEKASI – Suhu permukaan daratan dan lautan pada Juli 2021 lalu tercatat hampir 0.9 selsius lebih panas daripada rata-rata 15.8 selsius.

Catatan suhu tersebut memecahkan rekor suhu terpanas sebelumnya yang ditetapkan pada Juli 2016.

Sederhananya, bulan lalu merupakan bulan terpanas di dunia sejak pencatatan modern dimulai 142 tahun lalu.

National Ocean and Atmospheric Administration (Noaa) mengkonfirmasi rekor baru kenaikan suhu tersebut menunjukkan bahwa perubahan iklim telah merusak ke setiap sudut Bumi.

Baca Juga: Waspada! Perubahan iklim dan Pemanasan Global Memburuk, Bencana Alam Akan Sering Terjadi

"Juli biasanya adalah bulan terpanas di dunia sepanjang tahun, tetapi Juli 2021 mengalahkan dirinya sendiri sebagai Juli dan bulan terpanas yang pernah tercatat." kata Rick Spinrad, administrator Noaa, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 14 Agustus 2021.

“Rekor baru ini Bumi yang kita cintai sudah terlihat sangat rusak oleh perubahan iklim dunia yang semakin memburuk,” tambahnya

Suhu terpanas dunia tersebut terjadi di tengah minggu neraka yang dialami Italia selatan ketika anticyclone "Lucifer" merobek pulau Sisilia.

Pulau Sisilia telah mengalami rekor suhu yang sangat panas sehingga, jika dikonfirmasi, akan menjadi yang terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah Eropa.

Baca Juga: Ilmuwan Kelautan Ciptakan Teknologi Baru Restorasi Terumbu Karang, Cegah Kerusakan Akibat Perubahan Iklim

Pejabat Sisilia percaya suhu 48.8 selsius yang tercatat pada Rabu, 11 Agustus 2021 lalu akan memecahkan rekor sebelumnya yang terjadi di Athena, Yunani pada tahun 1977.

Rekor suhu terpanas tersebut belum diverifikasi secara resmi oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengungkapkan suhu permukaan global saat ini 1.09 selsius lebih hangat daripada dekade 2011-2020 dibandingkan dengan 1850-1900.

Laporan IPCC juga menemukan bahwa lima tahun terakhir merupakan tahun terpanas di Bumi sejak 1850.

Baca Juga: Petani Beras di Vietnam Mulai Beralih Jadi Petambak Udang Akibat Perubahan Iklim, Sinyal Bahaya?

Perubahan iklim juga hampir pasti membuat gelombang panas dan panas ekstrem lainnya terjadi lebih sering daripada biasanya.

Dengan laporan yang mengutip akibat perubahan iklim yang dipengaruhi oleh manusia sebagai sangat mungkin menjadi penyebab pencairan gletser.

Dengan suhu yang memecahkan rekor di seluruh dunia, Eropa telah berjuang melawan gelombang panas dan kebakaran hutan yang sangat parah.

Di Amerika Serikat, orang-orang telah mengalami suhu tinggi diikuti oleh kekeringan dan kebakaran hutan.

Noaa meramalkan bahwa sangat mungkin 2021 akan berada dalam sepuluh tahun terpanas yang pernah tercatat di Bumi.

Untuk dapat menanggulangi perubahan iklim agar dan kenaikan suhu tidak semakin memburuk, PBB menjadwalkan pelaksanaan konferensi perubahan iklim atau COP26 yang akan dilaksanakan di Glasgow, Skotlandia pada November 2021 mendatang.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler