Selandia Baru Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer

PR BEKASI - Negara Selandia Baru melaporkan kematian pertama warganya karena vaksin Covid-19 Pfizer.

Informasi tersebut dirilis pada Senin, 30 Agustus 2021 oleh kementerian kesehatan Selandia Baru, setelah sebelumnya dipantau oleh dewan keamanan vaksin Covid-19.

"Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru, yang mana kematian terjadi beberapa hari setelah vaksin Covid-19 Pfizer," tutur kementerian kesehatan Selandia Baru dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Umum di Jakarta Barat 1 September 2021, Catat Link Pendaftaran dan Ketentuannya

Diketahui seorang wanita yang tidak disebutkan usianya itu meninggal setelah menerima vaksin Pfizer.

Dewan keamanan vaksin Covid-19 Selandia Baru mengatakan, wanita tersebut meninggal karena miokarditis, yaitu efek samping langka dari vaksin Pfizer.

Miokarditis merupakan peradangan pada otot jantung yang dapat membatasi kemampuan organ untuk memompa darah dan dapat menyebabkan perubahan ritme detak jantung.

Baca Juga: Umat Budha dan Tao di Malaysia Rayakan Festival Hantu Lapar, Replika Vaksin Covid-19 dari Kertas Laku Keras

Dewan keamanan vaksin Covid-19 Selandia Baru juga mencatat adanya masalah medis lain yang ada pada tubuh wanita tersebut, namun pada saat bersamaan terpengaruh oleh vaksin Pfizer.

Walaupun begitu manfaat vaksinasi dengan vaksin Pfizer masih lebih besar dibandingkan risiko atau efek samping dari vaksin Pfizer.

"Manfaat vaksinasi dengan vaksin Pfizer Covid-19 masih terus lebih banyak manfaatnya daripada risiko infeksi Covid-19 dan efek samping vaksin Pfizer, termasuk miokarditis," ujar dewan keamanan vaksin Covid-19 Selandia Baru.

Baca Juga: Media China Soroti Warga Asing di Indonesia, Sulit Dapat Vaksin Covid-19 di Jakarta Ketimbang Bali

Sementara ini terdapat beberapa vaksin yang diperbolehkan di Selandia Baru, yaitu vaksin Pfizer atau BioNTech, Janssen dan AstraZeneca. Namun vaksin Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang telah disetujui untuk publik.

Setelah enam bulan bebas kasus Covid-19, kini Selandia Baru sedang berjuang kembali melawan Covid-19 varian Delta, dan melakukan lockdown sejah awal bulan Agustus 2021.

Hingga hari ini, setidaknya Selandia Baru mencatat penambahan 53 kasus Covid-19, hingga total kasus Covid-19 di Selandia Baru sejumlah 562 orang.***