Upayakan Pencehgahan Covid-19, Pfizer dan Merck Lakukan Uji Coba Obat Oral pada Relawan

3 September 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi obat Covid-19. Pfizer dan Merck tengah upayakan pencegahan Covid-19 dengan melakukan uji coba obat oral pada relawan. /Padrinan/Pixabay

 

PR BEKASI - Hingga saat ini belum ditemukan obat yang efektif 100 persen untuk mencegah dan menyembuhkan Covid-19.

Berbagai upaya seperti penelitian atau uji coba juga masih terus dilakukan untuk menekan angka positif Covid-19 di berbagai negara.

Baru-baru ini Pfizer dan Merck and Co mengumumkan uji coba obat antivirus oral untuk Covid-19 pada Rabu, 1 September 2021.

Uji coba tersebut dilakukan saat sejumlah produsen berlomba mengembangkan obat-obatan yang mudah digunakan untuk menyembuhkan Covid-19.

Baca Juga: Sudah Diuji di Belgia, Vaksin Moderna Dapat Munculkan Antibodi 2 Kali Lebih Tinggi Dibandingkan Vaksin Pfizer

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 3 September 2021, Pfizer mengatakan bahwa uji coba tahap pertengahan hingga akhir akan diikuti 1.140 orang dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit.

Relawan yang dimaksud yakni merupakan pasien yang didiagnosis terinfeksi Covid-19 namun tidak berisiko sakit parah.

Pasien dalam uji coba akan diberikan pil Pfizer, yang dikenal sebagai PF-07321332 dan ritonavir dosis rendah, obat lama yang banyak digunakan dalam pengobatan kombinasi untuk infeksi HIV.

Sementara itu, obat Pfizer dirancang untuk memblokir aktivitas enzim kunci yang diperlukan Covid-19 untuk berkembang biak.

Baca Juga: Selandia Baru Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer

Selanjutnya, Merck menyatakan bahwa uji coba akan mempelajari obat eksperimental molnupiravir untuk pencegahan Covid-19 pada orang dewasa yang tinggal satu rumah dengan pasien Covid-19 bergejala.

Merck dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics sudah melakukan uji coba tahap akhir pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Uji coba itu dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah obat mengurangi risiko rawat inap atau kematian.

Molnupiravir adalah jenis antivirus yang dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam RNA virus yang pada akhirnya mencegah bereplikasi.

Juli lalu Pfizer memulai uji coba berbeda dari PF-07321332 pada orang dewasa yang infeksi Covid-19 namun memiliki penyakit bawaan seperti diabetes.

Baca Juga: Menakar Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer, dan Moderna: Mana yang Paling Tahan Lama?

Atas upayanya tersebut, Pfizer berharap hasil uji coba sudah bisa diketahui pada musim gugur ini.

Tak hanya itu, perusahaan farmasi Swiss Roche Holding AG, juga telah membuat kemajuan terbesar dengan mengembangkan obat pil antivirus pertama untuk mengobati atau bahkan mencegah Covid-19.

Hingga saat ini, obat intravena Gilead Sciences, Veklury, yang secara umum dikenal sebagai remdesivir, adalah satu-satunya pengobatan antivirus yang disetujui untuk Covid-19 di Amerika Serikat.

Roche dan mitranya Atea Pharmaceuticals pada Juni mengatakan data awal dari uji coba antivirus oral eksperimental AT-527 menunjukkan bahwa obat itu menurunkan viral load pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Campuran Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer Bisa Tingkatkan Antibodi Enam Kali Lipat

Menurut Merck pada Juni, pemerintah AS setuju membayar sekitar 1.2 miliar dolar AS untuk 1.7 juta kursus molnupiravir, jika terbukti berhasil dan disahkan oleh regulator.

Perusahaan itu kemudian mengatakan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat molnupiravir di AS paling cepat pada paruh kedua tahun 2021.

Pfizer mengatakan pada Juli jika uji coba PF-07321332 berhasil, perusahaan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat potensial pada kuartal keempat.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler