PR BEKASI - Presiden AS Joe Biden memetakan era baru persaingan yang kuat tanpa Perang Dingin meskipun China berkuasa selama pidato pertamanya di PBB pada Selasa, 22 September 2021.
Joe Biden menyampaikan, AS akan membantu menyelesaikan krisis dari Iran ke Semenanjung Eropa hingga Ethiopia.
Selain itu, Joe Biden juga mengatakan bahwa dunia tengah menghadapi dekade yang menentukan, di mana para pemimpin harus bekerja sama memerangi Covid-19.
Disampaikan bahwa AS akan menggandakan komitmen keuangannya pada bantuan iklim dan menghabiskan miliar dolar untuk mengurangi kelaparan secara global.
Dalam pidatonya, Joe Biden tidak mengucapkan kata-kata "China" atau "Beijing" tetapi memercikkan referensi implisit ke pesaing otoriter Amerika yang semakin kuat.
Seperti diketahui, kedua negara tersebut berselisih di Indo-Pasifik dan dalam masalah perdagangan dan hak asasi manusia.
Baca Juga: Donald Trump Prediksi Hari Akhir bagi Amerika Serikat Ada di Tangan Joe Biden
Joe Biden menyampaikan kalau AS akan bersaing dengan keras, entah secara ekonomi atau mendorong sistem demokrasi dan supremasi hukum.
“Kami akan membela sekutu dan teman-teman kami dan menentang upaya negara-negara kuat untuk mendominasi negara-negara yang lebih lemah," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 22 September 2021.
Baik itu melalui perubahan wilayah secara paksa, pemaksaan ekonomi, eksploitasi teknis, atau disinformasi.
Baca Juga: Joe Biden Disebut Membawa Malapetaka, Donald Trump: Kiamat pada 2024 Jika Dia Masih Jadi Presiden
Akan tetapi, dia melanjutkan, AS tidak mencari Perang Dingin baru atau dunia yang terbagi menjadi blok-blok kaku.
Presiden China Xi Jinping, dalam pidato di PBB menyatakan China tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri.
Dia menggunakan pidato videonya yang secara tidak langsung juga memberikan kritik pada AS.
Baca Juga: Donald Trump Ingin Gulingkan Joe Biden di Pemilu 2024, Rencananya Dicap Berbahaya
“Perkembangan terakhir dalam situasi global menunjukkan sekali lagi bahwa intervensi militer dari luar dan apa yang disebut transformasi demokrasi tidak membawa apa-apa selain bahaya,” kata Xi.
Biden datang ke PBB menghadapi kritik di dalam dan luar negeri atas penarikan AS yang kacau dari Afghanistan.
Penarikan pasukan tersebut dianggap sebagai penyebab Taliban berkuasa.***