Bukan Wuhan, Covid-19 Ternyata Pertama Kali Muncul di Amerika Serikat?

25 September 2021, 07:01 WIB
Ilustrasi. Peneliti China mengungkapkan kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat (AS), bukan Wuhan. /REUTERS/Lucas Jackson

PR BEKASI - Sekelompok peneliti asal China mengeklaim kemungkinan virus Covid-19 lebih dulu menyebar di Amerika Serikat (AS) pada September 2019.

Prediksi Covid-19 yang menyebar di AS ini dilaporkan dalam sebuah makalah terbaru yang diterbitkan di platform Akademi Ilmu Pengetahuan milik China.

Dalam makalah yang belum ditinjau sejawat itu, para peneliti menggunakan data publik AS terkait jumlah diagnosis, tes, serta angka kematian akibat Covid-19 sejak Maret 2020.

Baca Juga: Gebyar Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Karawang 25 September 2021, Catat Lokasinya

Selain itu, mereka juga mengembangkan formula untuk menyimpulkan kemungkinan kasus Covid-19 yang terjadi di AS pada 2019.

Para peneliti itu menyimpulkan, ada kemungkinan 50 persen kasus Covid-19 terjadi di AS antara Agustus dan Oktober 2019, lebih awal dari tanggal resmi yang diumumkan pemerintah.

"Hasil perhitungan menunjukkan bahwa epidemi Covid-19 memiliki probabilitas tinggi untuk mulai menyebar di AS pada September 2019," katanya dalam makalah yang diterbitkan di ChinaVix.org.

Baca Juga: Info Suntik Vaksin Covid-19 Sinovac di Kota Bekasi hingga 1 Oktober 2021, Catat Jadwal dan Syaratnya

Berdasarkan data dari 12 wilayah perwakilan AS, kemungkinan Rhode Island menjadi salah satu wilayah dengan kasus Covid-19 pertama, yakni pada 26 April 2019.

Kendati demikian, para peneliti tidak memperhitungkan berapa banyak kasus yang dilaporkan pemerintah AS terkait penularan dari Eropa atau Asia.

"Ini adalah analisis yang berkualitas buruk, saya ragu itu bisa dipublikasikan di jurnal internasional," kata pakar kesehatan yang menolak disebutkan namanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ABS CBN pada Sabtu, 25 September 2021.

Baca Juga: Dokumen Terbaru Covid-19 Bocor, Laboratorium Wuhan Terungkap Berencana Masukan Virus ke Kelelawar

"Setiap analisis tingkat tes-positif harus memperhitungkan bagaimana pengujian dilakukan, dan interpolasi di luar jangkauan data yang diamati selalu sulit," tambahnya.

China melaporkan kasus Covid-19 pertamanya pada Desember 2019. Sedangkan AS mengidentifikasi kasus pertamanya pada 20 Januari saat pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan, China.

Makalah tersebut ditulis oleh Zhuowang Yang, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi (UST) China, Guo Tiande dari CAS, dan dua ilmuwan lainnya dari UST.

Beberapa pihak menilai, penulisan makalah tersebut merupakan upaya China untuk mencoba melawan kritik AS yang menuding mereka menyembunyikan informasi mengenai asal-usul Covid-19.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ABS CBN

Tags

Terkini

Terpopuler