Ilmuwan Bingung dengan Sinyal Radio Misterius yang Dipancarkan dari Pusat Bima Sakti

13 Oktober 2021, 09:29 WIB
Para ilmuwan mendeteksi sinyal radio misterius dari sumber yang tidak diketahui di pusat galaksi Bima Sakti. /D. Futselaar/S.P. Tendulkar/ASTRON

 

PR BEKASI – Para ilmuwan dibuat bingung setelah mendeteksi sinyal radio misterius yang dipancarkan ke Bumi dari sumber yang tidak diketahui di pusat galaksi Bima Sakti.

Penemuan tak terduga ini dilakukan oleh para peneliti di Universitas Sydney dengan menggunakan teleskop radio yang kuat di Australia Barat.

Meskipun para ilmuwan sering mendeteksi fenomena tidak biasa yang datang dari jantung galaksi, mereka sejauh ini gagal menjelaskan temuan terbaru itu.

Sinyal radio yang ditangkap oleh Teleskop Pathfinder SKA Australia (ASKAP) tampaknya tidak cocok dengan sumber sinyal radio yang diketahui di ruang angkasa.

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Bahaya Virus Nipah Varian Delta, Tingkat Kematiannya Capai 50 Persen

Para ilmuwan sekarang bertekad untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi di pusat galaksi Bima Sakti yang berjarak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Menurut mahasiswa internasional Ziteng Wang yang membuat penemuan itu, sinyal radio tersebut mungkin menunjukkan adanya kelas baru objek bintang.

"Properti paling aneh dari sinyal baru ini adalah memiliki polarisasi yang sangat tinggi. Ini berarti cahayanya berosilasi hanya dalam satu arah, tetapi arah itu berputar seiring waktu," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 13 Oktober 2021.

Wang adalah mahasiswa PhD di Fakultas Fisika Universitas Sydney dan penulis utama penelitian baru yang menjelaskan fenomena tersebut.

Baca Juga: Laporan Terbaru: Ilmuwan di Wuhan Berencana Ciptakan Virus Corona Baru Sebelum Pandemi Covid-19 Melanda

"Kecerahan objek juga bervariasi secara dramatis, dengan faktor 100, dan sinyal radio menyala dan mati tampaknya secara acak. Kami belum pernah melihat yang seperti itu," tambahnya.

Penemuannya itu diterbitkan pada minggu ini di Jurnal Astrofisika yang ditinjau oleh rekan sejawat.

Bintang dari berbagai jenis memancarkan cahaya yang mencakup luasnya spektrum elektromagnetik.

Spektrum mencakup semua jenis radiasi elektromagnetik, antara lain termasuk cahaya tampak, sinar-X, ultraviolet, dan sinyal radio.

Bintang seperti pulsar, supernova, semburan radio cepat, dan bintang yang menyala, semuanya memiliki kecerahan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Prediksikan Kiamat, Ilmuwan: Kiamat Akan Terjadi Saat Bulan Menjauh dari Bumi

Namun sejauh ini, tidak satu pun dari benda-benda tersebut yang mampu menjelaskan sinyal radio misterius tersebut.

"Awalnya kami mengira itu bisa menjadi pulsar atau jenis bintang yang memancarkan jilatan api matahari besar,” kata Wang.

"Tapi sinyal radio dari sumber baru ini tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dari jenis benda langit ini," tambahnya.

Supervisor PhD Wang, Profesor Tara Murphy, menambahkan timnya telah mengamati langit dengan ASKAP untuk menemukan objek baru yang tidak biasa dengan proyek yang dikenal sebagai Variabel dan Transien Lambat (VAST) sepanjang tahun 2020 dan 2021.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Virus Baru yang Menginfeksi Lewat Gigitan Kutu Ditemukan Ilmuwan Jepang

"Melihat ke arah pusat galaksi Bima Sakti, kami menemukan ASKAP J173608.2-321635, dinamai sesuai koordinatnya,” katanya.

"Objek ini unik karena awalnya tidak terlihat, menjadi terang, memudar, dan kemudian muncul kembali. Perilaku ini sangat luar biasa," tambahnya.

Setelah awalnya mendeteksi sinyal dengan ASKAP, sinyal radio dikonfirmasi menggunakan teleskop MeerKAT milik Radio Observatorium Astronomi Afrika Selatan.

Secara total, para ilmuwan mendeteksi enam sinyal radio misterius selama periode sembilan bulan pada 2020.

Baca Juga: Kecepatan Angin Badai di Jupiter Terus Bertambah, Para Ilmuwan Dibuat Kebingungan

"Dalam dekade berikutnya, teleskop radio antarbenua Square Kilometer Array (SKA) akan online. Ini akan mampu membuat peta sensitif langit setiap hari,” kata Profesor Murphy.

"Kami berharap kekuatan teleskop ini akan membantu kami memecahkan misteri seperti penemuan terbaru ini, tetapi juga akan membuka petak baru yang luas dari kosmos untuk dieksplorasi dalam spektrum radio," tambahnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler