Badan Intelijen AS Sebut Asal Usul Covid-19 Tidak Akan Pernah Teridentifikasi, China Beri Tanggapan Menohok

1 November 2021, 12:37 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. Badan Intelijen AS sebut asal usul Covid-19 tidak akan pernah teridentifikasi, China berikan tanggapan menohok. /Pixabay

 

PR BEKASI - Asal usul virus corona atau Covid-19 masih menjadi tanda tanya besar hingga saat ini.

Sementara itu Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa asal usu Covid-19 tidak akan pernah teridentifikasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Intelijen AS pada Jumat, 29 Oktober 2021 waktu setempat.

Pernyataan itu mereka disampaikan ketika mereka merilis versi baru yang lebih rinci dari tinjauan mereka tentang apakah Covid-19 berasal dari penularan hewan ke manusia atau bocor dari laboratorium.

Baca Juga: China Khawatir WHO Lakukan Manipulasi dalam Penyelidikan Asal-Usul Covid-19

Sebelumnya, organisasi kesehatan dunia tau WHO sempat melakukan investigasi ke Wuhan, China yakni soal asal usul Covid-19 setelah China sempat menolak tindakan WHO tersebut.

Penemuan kasus Covid-19 pertama kali di Wuhan, China dan diklaim berasal dari kelelawar. Tetapi, investigasi yang dilakukan WHO tidak membuktikan asal usul Covid-19.

Selanjutnya, Office of the U.S. Director of National Intelligence (ODNI), dalam laporan yang tidak diklasifikasikan, mengatakan asal usul alami dan kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang masuk akal tentang bagaimana SARS-COV-2 atau Covid-19 pertama kali menginfeksi manusia.

Akan tetapi laporan ODNI tersebut mengatakan bahwa para analis tidak setuju mana yang lebih mungkin atau apakah penilaian definitif dapat dibuat sama sekali.

Baca Juga: WHO Sebut Patogen Berbahaya Bisa Jadi Kesempatan Terakhir untuk Tentukan Asal-usul Virus Covid-19

Lapora itu juga menolak anggapan bahwa Covid-19 berasal dari senjata biologis, dengan mengatakan para pendukung teori ini "tidak memiliki akses langsung ke Institut Virologi Wuhan" dan telah dituduh menyebarkan disinformasi.

Laporan yang dikeluarkan pada Jumat lalu adalah pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Agustus lalu.

Yakni di tengah pertikaian politik yang intens tentang seberapa banyak China mesti disalahkan atas dampak pandemi global daripada pemerintahannya yang mungkin tidak bergerak cukup cepat untuk melindungi warga.

China pun akhirnya buka suara dan menanggapi soal laporan tersebut.

"Langkah AS yang mengandalkan Badan Intelijennya alih-alih ilmuwan untuk melacak asal usul Covid-19 adalah lelucon politik yang lengkap," kata Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 1 November 2021.

Baca Juga: Asal-usul, Hukum, dan Amalan Rebo Wekasan Hari Ini, Bacalah Doa Ini setelah Salat Tolak Bala

"Itu hanya akan merusak studi asal-usul berbasis sains dan menghambat upaya global untuk menemukan sumber virus," katanya, melanjutkan.

Mantan Presiden Partai Republik AS Donald Trump, yang kalah dalam pemilihannya kembali ketika pandemi mematikan menghancurkan ekonomi AS, dan banyak pendukungnya menyebut Covid-19 sebagai "virus China."

Sedangkan beberapa lembaga intelijen AS lebih condong pada penjelasan bahwa Covid-19 berasal dari alam, akan tetapi hanya ada sedikit konfirmasi dan selama beberapa bulan terakhir virus telah menyebar secara luas dan alami di antara hewan liar.

Laporan ODNI mengatakan bahwa empat agen mata-mata AS dan badan lintas lembaga memiliki "keyakinan rendah" bahwa Covid-19 berasal dari hewan yang terinfeksi atau virus terkait.

Baca Juga: Asal-Usul Covid-19 Makin Terungkap, Peneliti Curigai 'Keanehan' Pada Kelelawar Laos di Dekat Wuhan

Namun, satu agensi mengatakan memiliki "keyakinan sedang" bahwa infeksi Covid-19 manusia pertama kemungkinan besar adalah hasil dari kecelakaan laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen atau penanganan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.

Agen mata-mata AS percaya bahwa mereka tidak akan dapat menghasilkan penjelasan yang lebih pasti tentang asal usul Covid-19 tanpa informasi baru yang menunjukkan virus tersebut mengambil jalur khusus dari hewan ke manusia.

Atau, lanjutnya, laboratorium virologi Wuhan menangani virus atau virus terkait sebelum Covid-19 muncul.

Laporan itu mengatakan badan-badan AS dan komunitas ilmiah global tidak memiliki sampel klinis atau pemahaman lengkap tentang data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal, dan mengatakan mereka dapat meninjau kembali temuan yang tidak meyakinkan ini jika lebih banyak bukti muncul.

Baca Juga: Tak Terbukti Adanya Pernikahan, Gugatan Asal Usul Anak Amalia Fujiawati terhadap Bambang Pamungkas Ditolak

Seperti diketahui bahwa China telah menghadapi kritik internasional karena gagal bekerja sama lebih penuh dalam penyelidikan asal usul Covid-19 bahkan disebut telah memanipulasi data.

"Kami telah mendukung upaya berbasis sains pada penelusuran asal usul, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini," katanya.

Menanggapi laporan ODNI, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Minggu, 31 Oktober 2021 mengatakan hipotesis asal usul Covid-19 yang berasal dari laboratorium tidak ilmiah dan tidak memiliki kredibilitas.

Hingga saat ini, asal usul Covid-19 masih menjadi pertanyaan sejumlah Pihak. Namun, WHO belum menanggapi secara khusus mengenai hal tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler